Saturday , 20 April 2024

Force of The Fed

Reza Aswin | 12 April 2015

 

Pengetatan moneter yang akan dilakukan The Fed sebentar lagi akan berefek penguatan US Dollar yang signifikan. Buruknya data ekonomi dan ketenaga kerjaan seakan tidak mempengaruhi pembataian mata uang lain selain US Dollar dimasa dalam kurun waktu beberapa waktu kedepan. Jika dilihat awal bulan april terlihat bahwa lemahnya data ISM , Adp dan NFP membuat US Dollar melemah tetapi kedepannya data data tersebut seolah olah hilang dengan adanya sentimen strong US Dollar beberapa waktu kedepan karena semua yang bersifat Dovish akan menjadi Hawkish. The Fed sangatlah memperhatikan angka angka di wall street dimana semua parameter dan indikator ekonomi dapat diabaikan untuk mempertahankan agar Bursa tidaklah rontok. Disisi lain penguatan US Dollar dan pelemahan minyak dunia dirasa akan membantu ekonomi USA yang bukan negara export.

Euro terlihat menguat setelah tidak berhasil membobol level kunci 1.05 dan ini merupakan suatu kesempatan untuk kembali membuka posisi jual mengingat tanggal 15 april ECB akan meeting kembali dan akan mengucurkan QE, setelah bulan lalu ECB membeli 60 Milyard Euro untuk obligasi. Program pelonggaran ECB masih akan berlanjut sampai september 2016 dengan dana sebesar 1,14 Triliun Euro sedangkan The Fed akan melakukan pengetatan dan ECB akan melakukan pelonggaran moneter, suatu keadaan yang gampang sekali untuk di prediksi mau kemana EURUSD akan bergerak. Keadaan Poundsterling akan sama dengan euro dimana peluang kenaikan poundsterling tentunya akan kita lihat di minggu depan pada level 1.48 tetapi ini merupakan kesempatan untuk kembali menjual GBPUSD yang akan kembali mengarah ke 1.45

Baca Juga :   Economic Recovery and Monetary Policy Tightening

Untuk mata uang berbasis komoditi tentunya sangat bergantung pada data yang akan dirilis oleh China dimana inflasi di China yang cenderung naik membutuhkan indikator indikator lainnya bagi Aussie dan Canada dalam menentukan arah market. Perbaikan harga Minyak mentah membuat Canada menjadi sorotan pelaku pasar pada minggu depan. Sentimen market yang Dovish terhadap kebijakan moneter Canada mulai mereda seiring harga minyak dunia masuk di level $50 / barrel.

 

Disclosure: As Registered Investment Advisors, we believe it is our responsibility to advise that we do not know your personal financial situation, so the information contained in this communiqué represents the opinions of the staff of Stanford Wealth Management, and should not be construed as personalized investment advice.

Past performance is no guarantee of future results, rather an obvious statement but clearly too often unheeded judging by the number of investors who buy the current #1 mutual fund one year only to watch it plummet the following year.

We encourage you to do your own due diligence on issues we discuss to see if they might be of value in your own investing. We take our responsibility to offer intelligent commentary seriously, but it should not be assumed that investing in any securities we are investing in will always be profitable. We do our best to get it right, and we “eat our own cooking,” but we could be wrong, hence our full disclosure as to whether we own or are buying the investments we write about.l

 

Baca Juga :   Kesepakatan Perdagangan Inggris dan Australia Serta Melemahnya Data Ekonomi Jepang Membuat Pair GBPJPY Cenderung Bullish

 

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Angka Inflasi Amerika Serikat Meningkat

Jakarta , 11 April 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Angka …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami