European Economic and Financial Affairs Commissioner Pierre Moscovici and International Monetary Fund (IMF) Managing Director Christine Lagarde speak as they wait for a group photo of the G20 Finance Ministers and Central Bank Governors in Ankara, Turkey, September 5, 2015. REUTERS/Umit Bektas

MARKET IS DOWN

Reza Aswin | 6 September 2015

 

The Group of Twenty (G-20) Finance Ministers and Central Bank Governors  melakukan pertemuan di Ankara Turky pada hari Jumat dan Sabtu kemarin. Hasilnya seperti yang dirilis oleh beberapa kantor berita, bahwa mereka melihat adanya penurunan market yang signifikan tanpa mereka mengetahui dengan jelas apa maksud pemerintah China dengan semua kebijakannya. Setiap kebijakan moneter PBoC, membuat pasar bertambah panik dan terjadi Free Fall di Equitas Market. Dari pertemuan G-20 ada pesan kepada market bahwa The Fed akan menaikan suku bunga disaat :

They also said they were confident growth would pick up and, as a result, interest rates in “some advanced economies”

 

Disisi lain Managing director IMF yang dalam beberapa waktu lalu meminta kepada the fed untuk menunda kenaikan suku bunga, sampai ekonomi global dalam keadaan stabil, dimana dalam pertemuan G-20 hanya berkata :

 

“So, what we have said is, the IMF thinks that it is better to make sure that the data are absolutely confirmed, that there is no uncertainty, neither on the front of price stability, nor on the front of employment and unemployment, before it actually makes that move,” she said. “And that would call for being in the curve, rather than necessarily ahead of the curve or indeed behind the curve.”

 

Baca Juga :   Perubahan Kebijakan Moneter pada BOJ

Terlihat jelas permohonan  International Monetary Fund (IMF) Managing Director Christine Lagarde menekankan bahwa sebaiknya The Fed tidak hanya melihat indikator indikator ekonomi negaranya saja, dalam memutuskan normalisasi kebijakan moneternya tetapi melihat pula efek yang akan terjadi pada setiap negara yang secara umum akan mengalami out flow investment karena dominasi mata uang US Dollar.

Satu minggu sebelum FOMC meeting kita akan melihat Neraca Perdagangan dan Data Inflasi China dirilis , sedangkan beberapa bank sentral dunia akan mengeluarkan kebijakan moneter seperti Canada , New Zealand dan Inggris. Minggu ini merupakan hari hari yang sibuk bagi semua negara untuk mengantisipasi perekonomiannya sebelum Janet Yellen memulai aksi nya. Pasar akan masuk dalam fase konsolidasi / sideways dengan kecenderungan menurun dimana fokus minggu ini akan terjadi dimata uang komoditas, mengingat rendahnya harga komoditas saat ini.  Sedangkan untuk mata uang Euro masih dalam tekanan jual, walaupun akan ada koreksi yang signifikan. Minggu ini Euro ada atas untuk di jual dengan support Euro terhadap US ada dilevel $ 1.10 dan jangan coba coba merubah gambaran besar anda karena masuknya berita berita kecil.

Baca Juga :   Melonjaknya Kasus COVID-19 Baru Di INGGRIS Mencapai 37.011

Selamat Bertransaksi

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami