Obligasi Zona Eropa

EURUSD dibawah 1.3500 merupakan signal kerapuhan ekonomi eropa.  Keberadaan ini  semakin diperjelas saat meredupnya harapan bahwa pemimpin di kawasan tersebut dapat memecahkan masalah krisis utang yang disebut oleh Angela Merkel merupakan situasi tersulit Eropa sejak PD II. Produksi industri zona Eropa anjlok 2% di bulan September dari bulan Agustus sekaligus merupakan penurunan tertajam sejak Februari 2009. Penurunan tersebut tampak dari Spanyol, Italia, Portugal bahkan hingga ke Jerman, Prancis dan Belanda. Secara keseluruhan data ini menunjukkan zona Eropa akan terancam resesi. Figur ini juga mengindikasikan realita sebenarnya pada negara anggota kawasan tersebut, karena tanpa adanya pertumbuhan ekonomi yang sulit, Italia & Yunani serta negara lain yang bermasalah dengan hutang akan kesulitan menurunkan level utang pemerintahnya meskipun mereka menaikkan pajak dan memangkas pengeluaran.

Efek dari kesemua fenomena diatas adalah melonjaknya yield obligasi negara kawasan eropa. Yield obligasi Spanyol tenor 10 tahun naik menjadi 6.27% pada hari Selasa (15/11). Imbal hasil instrumen hutang pemerintah kian mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, 6,29% yang tercapai pada Juli silam.

Biaya pinjaman sudah melampaui 6% hari Senin, di tengah gejolak pasar yang mempengaruhi negara-negara Eropa Selatan. pemerintah Spanyol berhasil meraup dana 3,16 miliar euro ($4,3 miliar) dari lelang obligasi. Tenor instrumen hutang yang dilepas ke publik adalah 12 dan 18 bulan, dengan imbal hasil di atas 5%.

Baca Juga :   INVESTASI CHINA DI AUTRALIA MEROSOT DI TENGAH KETEGANGAN

Level tersebut adalah yield tertinggi sejak tahun 1997 silam. Pemerintah meraih €2,6 miliar melalui obligasi tenor 1 tahun pada tingkat bunga 5,2%. Dari obligasi tenor 18 bulan, Spanyol mendapat dana sekitar €558 juta dengan level bunga 5,3%.

Pada lelang Oktober lalu, obligasi 1-tahun tercatat memberi imbal hasil sebesar 3,7% dan obligasi 18-bulan menghasilkan yield 3,85%. Yield obligasi 10-tahun Spanyol naik menjadi 6,27% atau dekat catatan bersejarah 6,29% yang tercapai pada Juli silam.

Pemerintah menjual obligasi 2,6 miliar euro tenor 12 bulan dan 558 juta euro untuk obligasi 18 bulan:

* Yield obligasi 12-bulan 5,022% vs 3,608% pada September lalu ,tertinggi sejak ’97

* Yield obligasi 18-bulan 5,159% vs 3,801%tertinggi sejak diperkenalkan pada ’97

Yield obligasi Italia tenor 10-tahun juga kembali merangkak naik di atas level krusial 7%, sebuah level yang memaksa Irlandia, Yunani dan Portugal mencari bailout. Sementara yield obligasi Spanyol juga masih tertahan di level kritis menjelang peluncuran obligasi baru bertenor 10-tahun pada hari Kamis besok.

Saat ini obligasi merupakan indicator pasar guna menilai apakah pelemahan euro akan berlanjut.

Baca Juga :   Embargo Minyak Russia Oleh Eropa Dapat Mendorong Reli Untuk Harga Oil

NB:

A. Arti Pengertian Obligasi / Surat Utang / Bond

Obligasi adalah hutang / utang jangka panjang secara tertulis dalam kontrak surat obligasi yang dilakukan oleh pihak berhutang yang wajib membayar hutangnya disertai bunga (penerbit obligasi) dan pihak yang menerima pembayaran atau piutang yang dimilikinya beserta bunga (pemegang obligasi) yang pada umumnya tanpa menjaminkan suatu aktiva.

Alasan para investor membeli obligasi adalah di mana obligasi memiliki pembayaran keuntungan yang tetap pada periode tertentu serta fluktuasi harga obligasi yang mengikuti arus tingkat bunga. Tingkat bunga yang meningkat akan berdampak pada harga obligasi di pasar modal yang akan turun, dan begitu sebaliknya.

B. Tingkatan Nilai Rangking Obligasi

Obligasi memiliki nilai masing-masing yang diberikan oleh perusahaan atau lembaga khusus dengan menilai serta menganalisa tingkat kegagalan obligasi tersebut. Nilai yang ada berkisar antara A, B, C dan D di mana masing-masing nilai memiliki 3 sub nilai kecuali D, yaitu AAA, AA, A, BBB, BB, B, CCC, CC, C, D.

Nilai AAA adalah nilai yang tertinggi yang memberi keyakinan bahwa perusahaan penjual obligasi mampu dengan baik mengembalikan utang beserta bunga seperti yang dijanjikan. Sedangkan yang bernilai D menyatakan bahwa kemungkinan besar penerbit obligasi tidak akan mampu membayar hutang beserta bunganya)

About Reza File

To contact the editor responsible for this story : Reza Aswin at PT. ABC Future Indonesia email : rz_aswin@yahoo.com

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

WhatsApp Hubungi Kami