Prancis dan Jerman berselisih

Sejumlah pembelian obligasi Italia dan Spanyol oleh European Central Bank pada hari Rabu ternyata masih tidak mampu menjauhkan yield obligasi dari level kritis, yang menggelincirkan Euro hingga mendekati level terendah 1-bulan terhadap Dollar AS. Tekanan terhadap mata uang bersama 17-negara ini bertambah setelah UniCredit meminta ECB untuk memperluas akses pendanaan bagi perbankan Italia, yang mengangkat kekhawatiran atas kesehatan perbankan zona Euro.

Pembelian ECB pada awalnya sempat menekan yield obligasi Italia hingga ke kisaran 6,8%, namun kemudian kembali beranjak naik di atas 7% seiring para investor mulai mempertanyakan kemampuan Italia dalam mengurangi beban hutangnya, yang secara luas dipandang terlalu besar.

“Aksi beli ECB di pasar obligasi jelas menjadi katalis pergerakan naik Euro,” kata Adam Myers, analis mata uang pada Credit Agricole CIB. “Namun pasar mulai mempertanyakan seberapa banyak lagi ECB bisa membeli lagi.”

Meski begitu, beberapa analis tetap optimis dengan kemampuan pemerintah baru Italia dalam mengendalikan hutangnya, dan memperkirakan penurunan Euro akan dapat terbatasi jika kabinet baru yang dibentuk PM Mario Monti mampu memulihkan kepercayaan investor. (vid)

Baca Juga :   Euro under Attack

Spanyol kembali memasuki agenda pasar di Eropa pekan ini seiring kenaikan pada yield obligasi dan persiapan untuk pemerintahan yang baru. “Dari berbagai sudut, Spanyol lebih mencemaskan daripada Italia,” ucap Megan Greene, analis riset senior pada Roubini Global Economics. Negara perekonomian terbesar keempat zona Eropa telah merasakan dampak krisis sementara Italia dan Yunani mendominasi fokus pasar. Kecemasan saat ini adalah mengenai sektor perbankan negara tersebur, hutang pemerintah, tingginya pengangguran, dan pertumbuhan GDP yang stagnan – serta keresahan sosial yang dapat diakibatkan dari semuanya. Partai poros kanan yang dipimpin oleh Mariano Rajoy, diprediksikan akan memenagkan mayoritas suara dalam pemilu pekan depan, mengalahkan partai yang berkuasa saat ini yaitu Partai Sosialis Buruk Spanyol. Prospek pemerintahan dengan mandat kuat untuk reformasi seharusnya dapat menenangkan pasar, namun yield obligasi 10 tahunan Spanyol menyentuh 6.38% pekan ini, level tertinggi dalam 1 tahun. Kecemasan bahwa defisit anggaran Spanyol melebihi 6% dari target GDP untuk tahun 2011 sedang merebak. Target Uni Eropa ada pada 3%, dan defisit Spanyol untuk tahun 2010 adalah 9.2% dari GDP.

Baca Juga :   Perlambatan Pertumbuhan Global Memukul Permintaan Bahan Bakar

disisi lain Prancis dan Jerman, dua kekuatan ekonomi terbesar di Euro berselisih mengenai apakah European Central Bank (ECB) harus meningkatkan intervensi untuk menghentikan krisis utang zona euro setelah pembelian obligasi gagal untuk menenangkan pasar.

Menghadapi meningkatnya biaya pinjaman terkait peringkat AAA peringkat yang mulai terancam, Prancis mendesak ECB untuk kembali melakukan intervensi.

Namun kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin menyatakan tidak setuju jika ECB kembali mengambil peran lebih besar dalam menyelesaikan krisis utang.

Faktor ini telah menyeret sentiment negative pasar saham dan komoditas lainnya. Emas sejauh ini telah mengikuti pergerakan saham dan komoditas lain akibat para investor dipaksa untuk menjual posisi emasnya yang telah profit untuk menutupi kerugian di asset lainnya yang terimbas oleh kekacauan ekonomi dan politik.

About Reza File

To contact the editor responsible for this story : Reza Aswin at PT. ABC Future Indonesia email : rz_aswin@yahoo.com

Check Also

Keputusan Fed Bersifat Dovish

Jakarta, 21 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Secara umum keputusan …

WhatsApp Hubungi Kami