Resesi & Depresi Ekonomi

Resesi & Depresi Ekonomi
Banyak orang sulit membedakan arti resesi dan depresi ekonomi, sehingga ada anekdot yang mengatakan kalau resesi artinya adalah jika temanmu kehilangan pekerjaan sedangkan depresi adalah jika dirimu sendiri kehilangan pekerjaan.
Resesi umumnya digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan ekonomi / grossdomestic product (GDP) negatif selama 2 kwartal berturut-turut.
Namun menurut NBER (National Bureau of Economic Research), resesi adalah jika titik pertumbuhan ekonomi riil sudah mencapai puncak dan mulai mengalami penurunan sampai titik yang paling rendah. Rata-rata resesi berakhir dalam waktu 1 tahun. Sedangkan yang disebut depresi adalah jika penurunan pertumbuhan ekonomi riil lebih dari 10%.
Resesi ekonomi disebabkan oleh penurunan harga (deflasi) atau kenaikan harga yang cukup tinggi dan tidak memacu pertumbuhan ekonomi (stagflasi) sehingga membuat laba perusahaan turun bahkan mengalami kerugian. Kemudian perusahaan-perusahaan juga mengurangi atau menunda investasinya. Hal-hal ini membuat perusahaan mengurangi tenaga kerja sehingga pengangguran lebih tinggi mengakibatkan pendapatan masyarakat menurun. lalu membuat daya beli menjadi turun dan tidak bisa membeli barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan dan laba perusahaan semakin turun lagi. Dengan demikian hal  ini membuat spiral sehingga resesi ekonomi terjadi dan bahkan lebih parah lagi adalah depresi.

Baca Juga :   Resesi Inggris Di Depan Mata Sebut Bank of England

http://aliwoen.wordpress.com/2011/11/23/resesi-depresi-ekonomi/

 

About Reza File

To contact the editor responsible for this story : Reza Aswin at PT. ABC Future Indonesia email : rz_aswin@yahoo.com

Check Also

Keputusan Fed Bersifat Dovish

Jakarta, 21 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Secara umum keputusan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami