Thursday , 28 March 2024

Akankah The FED Mengikuti Jejak BOC & RBA Yang Kembali Menaikkan Suku Bunga?

Rio Wibawa

Instagram, TikTok, Youtube: RW_BeritaForex

Jakarta, 8 Juni 2023, 14:42 WIB

Setelah RBA di hari Selasa secara mengejutkan kembali menaikkan suku bunganya, semalam BoC (Bank of Canada) mengikuti jejak RBA dan kembali menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin ke angka 4.75%. Kenaikan ini juga cukup mengejutkan bagi para pelaku pasar yang memprediksi BoC akan menahan suku bunganya di 4.50%. Adanya kejutan dari RBA dan BoC yang menaikkan suku bunganya lebih lanjut menumbuhkan sebuah perasaan bahwa The FED yang akan mengadakan meeting FOMCnya Kamis depan bisa mengikuti jejak yang sama dan secara mengejutkan kembali menaikkan suku bunganya. Kemungkinan besar data inflasi (CPI) AS yang akan dirilis minggu depan dapat mendukung kenaikan lebih lanjut atau membenarkan jeda kenaikan suku bunga. Jika melihat data-data ekonomi terakhir dari Amerika Serikat dimana tingkat pengangguran naik, pertumbuhan gaji menurun, Manufacturing PMI yang turun, ISM Manufacturing PMI yang juga turun serta ISM Non-Manufacturing PMI yang juga turun menempatkan kemungkinan kenaikan The FED menurut pelaku pasar ada di angka 69%, hampir dua kali lebih banyak daripada kemungkinan kenaikan di angka 31%. Salah satu data yang masih mendukung adanya kesempatan kenaikan suku bunga selain CPI minggu depan adalah data NFP yang secara mengejutkan kembali naik di atas sebelumnya. Untuk saat ini kemungkinan besar USD akan bergerak sideways menuju meeting FOMC minggu depan namun jika melihat secara jangka panjang maka USD berpotensi melemah ke depannya terutama dengan lebih banyak data ekonominya yang melemah dan kemungkinan terjadinya lanjutan stress di sektor perbankan jika suku bunga kembali dinaikkan lebih tinggi lagi.

Baca Juga :   Pernyataan Presiden The FED Ini Semakin Menyokong USD

Kesimpulan:

Adanya keputusan RBA & BoC yang secara mengejutkan kembali menaikkan suku bunganya mendorong adanya perasaan bahwa The FED dapat mengikuti langkah tersebut sehingga mendorong USD menguat namun secara jangka panjangnya USD berpotensi berbalik melemah.

Efek terhadap Pasar: Tren Bearish untuk USD (Jangka Panjang)

Pasangan Pair untuk ditrade: AUD / USD

Timeframe: D1

Target Open Posisi

Support 1: 0.66445

Support 2: 0.65752

Support 3: 0.65044

Target Take Profit

Resistance 3: 0.69384

Resistance 2: 0.68441

Resistance 1: 0.67552

Stop Loss: 0.64238

Sumber:

https://www.cnbc.com/2023/06/08/asia-markets.html

https://www.reuters.com/markets/global-markets-wrapup-1pix-2023-06-08/

https://www.reuters.com/markets/europe/global-markets-view-europe-2023-06-08/

https://www.reuters.com/markets/currencies/dollar-steady-traders-consider-fed-global-rates-outlook-2023-06-08/

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami