Rio Wibawa
Jakarta, 10 Maret 2022, 11:30 WIB
Data inflasi Amerika akan dirilis nanti malam dimana banyak analis yang meprediksi bahwa inflasi akan meningkat sebanyak 0.7% bulan lalu yang membawa angka kenaikan inflasi per tahun ke angka 7.8%, angka tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Data inflasi ini merupakan data yang sangat penting karena ini adalah data utama terakhir yang akan dijadikan acuan oleh The FED untuk mengumumkan kebijakan moneternya pada tanggal 16 Maret mendatang. Naiknya harga minyak sejak Rusia menginvasi Ukraina juga akan mendorong angka inflasi ke tingkat yang lebih tinggi. Jika data inflasi yang akan dirilis nanti malam sesuai dengan prediksi para analis atau bahkan melebihi angka 7.8% maka dapat dipastikan USD akan menguat karena Jerome Powell pada pidato ia sebelumnya mengatakan bahwa jika angka inflasi tetap tinggi maka kenaikan suku bunga akan dilakukan, bahkan mungkin sebanyak 0.5%.
Kesimpulan:
Data inflasi Amerika yang diprediksi akan naik karena tingginya harga minyak sejak Rusia menginvasi Ukraina dapat mendorong penguatan USD pekan ini.
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD
Pasangan Pair untuk ditrade: USD / JPY
Indikator Angka Ekonomi:
USD = +0.38
JPY = -2.67
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Support 1: 115.366
Support 2: 114.711
Support 3: 113.996
Target Take Profit
Resistance 3: 118.786
Resistance 2: 117.748
Resistance 1: 116.886
Sumber:
https://www.cnbc.com/2022/03/09/consumer-inflation-was-likely-high-in-february-and-rising-fuel-prices-will-turn-up-the-pressure.html