Jakarta , 2 Agustus 2024 By. Reza Aswin
Apa yang terjadi di pasar
Bank of England untuk pertama kalinya memotong suku bunga sebanyak 25 bps sejak tahun 2020. Keadaan ini tentunya tidak hanya didasar oleh angka inflasi yang telah mencapai 2% tetapi juga didukung oleh data ekonomi yang mulai melemah. Banyak pengamat memprediksi bahwa BOE akan kembali memotong suku bunga nya pada akhir tahun, tetapi Gubernur BOE, Andrew Bailey mengatakan bahwa angka inflasi akan kembali naik ke level 2,75 diakhir tahun sebelum turun kembali dibawah 2% di tahun 2026. Dari pernyataan Bailey terlihat jelas bahwa BOE mempunyai narasi yang sama dengan bank sentral lainnya yang mengatakan menunggu data yang masuk, saat ditanya apakah akan terjadi pemotongan suku bunga kembali.
Dari Amerika Serikat dilaporkan bahwa terjadi penurunan indeks saham di pasar keuangan mereka akibat data data baru yang masuk memicu kehawatiran atas peluang terjadinya resesi. Fed dianggap terlalu lambat untuk memulai pemotongan suku bunga nya. Data Jobless Claims meningkat paling tinggi sejak Agustus 2023 dan indicator aktivitas pabrikan AS turun mencapai level 46,8, memicu imbal hasil obligasi tenor 10 tahun berada dibawah 4% untuk pertama kalinya sejak bulan Februari. Keadaan ini akan di konfirmasi dengan data sektor tenaga kerja nanti malam.
Ekspektasi Pasar
Dengan melihat Fenomena yang terjadi saat ini maka diprediksi GBPJPY = Cenderung Bearish – USDJPY = Cenderung Bearish – XAUUSD = Cenderung Bullish
Trading Plan :
GBPJPY: SELL
Sell Limit: 190.74 – 193.19 dengan target 184.91 – 188.06
Stoploss 198.07
Grafik GBPJPY time frame D1
USDJPY: SELL
Sell Limit: 150.66 – 152.62 dengan target 145.43 – 147.46
Stoploss 156.35
Grafik USDJPY time frame D1
XAUUSD: BUY
Buy Limit: 2413 – 2437 dengan target 2470 – 2492
Stoploss 2365
Grafik XAUUSD time frame D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan. Trading pada prinsipnya adalah Risk Management dan bukan Profitabilitas semata.