The Federal Reserve building in Washington September 1, 2015. REUTERS/Kevin Lamarque

Choppy Trading

Reza Aswin | 13 September 2015

Tanggal 18 September 2015, semua mata para pelaku pasar akan tertuju kepada kebijakan moneter Federal Reserve System (The Fed). Setelah lebih dari 9 tahun The Fed tidak menaikan suku bunga, maka pada september tahun ini Janet Yellen menurut market survey akan menarik pelatuk guna menaikan suku bunga yang telah mendekati nol tersebut. Keadaan ini memang sepertinya terlihat sulit bagi The Fed, tetapi kita lihat suatu hal yang tidak terbantahkan adalah kerugian bagi masyarakat Amerika yang menaruh uang hasil kerja keras mereka selama ini di Bank, tidak lah mendapatkan bunga selama satu dekade belakangan ini. Dari sisi sudut data ekonomi terlihat bahwa tingkat pengangguran turun ke level 5,1% dan upah perjam naik 0,3%, suatu keberhasilan pekerjaan besar The Fed dalam mengemban mandat dari kongres. Banyak orang menanyakan bahwa apakah inflasi Amerika sudah muncul ? Saat ini inflasi Amerika mencapai 1,2% dimana keadaan ini karena melambatnya ekonomi dunia dan turunnya harga minyak dunia.

Baca Juga :   Kenaikan Harga Minyak dan Lonjakan Inflasi Eropa Menekan EURCAD

Signal lainnya tentang kenaikan suku bunga oleh The Fed ini ditandai dengan meredanya goncangan ekonomi di China dan seluruh negara sebenarnya sudah siap, jika akhirnya The Fed menentukan kenaikan suku bunga nya september ini.  Seorang anggota parlemen senior Jepang juga berbicara tentang peningkatan Bank program Quantitative Easing Jepang, sehari setelah Perdana Menteri Abe berjanji untuk memangkas suku bunga. Dalam beberapa pekan terakhir kita telah melihat langkah oleh India, Brasil, Turki, Rusia, Korea Selatan dan Indonesia untuk menopang mata uang mereka. Negara-negara lain seperti Jepang secara aktif berbicara tentang langkah-langkah yang akan melemahkan Yen.

Untuk itu kita perlu mengetahui apa yang akan terjadi di minggu depan dengan FX Market :

  • Investor akan cenderung membeli US Dollar tetapi kita juga harus ingat bahwa pergerakan yang sangat berfluktuasi akan menghasilkan koreksi yang cukup tinggi pula menjelang FOMC Meeting.
  • BoJ meeting minggu depan akan menjadi perhatian pelaku pasar dimana QE oleh BoJ di yakini oleh pasar akan ditambah besaran program stimulus yang ada, sehingga kecenderungan yen melemah akan menjadi peluang dalam bertransaksi.
  • Begitu juga dengan Poundsterling, New Zealand dan Aussie yang masih terpengaruh dengan data data China dan perlambatan ekonomi dunia yang muncul. Setiap nada dovishness dan petunjuk pelonggaran lebih lanjut bisa menghapus keuntungan baru-baru ini.
Baca Juga :   NEXT....

 

Considering that we are also looking for U.S. dollar weakness, this could lead to choppy trading in the majors.

 

Mengapa ini menjadi sangat rumit dan choppy trading merupakan strategy terbaik dalam ber transaksi minggu depan ? Kita sudah ketahui bersama bahwa Kesulitan Janet yellen untuk menaikan suku bunga di bulan ini sangatlah kompleks sehingga jika terjadi kenaikan pada bulan ini maka dapat dipastikan bahwa kenaikan suku bunga tahap berikutnya relatif kecil.

Selamat Bertransaksi

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Keputusan Fed Bersifat Dovish

Jakarta, 21 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Secara umum keputusan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami