Dampak Kebijakan Moneter The Fed

Jakarta , 3 Februari 2023 By. Reza Aswin

Apa yang terjadi di pasar
Dampak kebijakan The Fed terus berlanjut pada hari kamis kemarin, dimana indeks saham Amerika Serikat terlihat menguat. S&P 500 naik kelevel tertinggi dalam 5 bulan terakhir karena Group Meta atau Facebook melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan. Nasdaq teknologi naik 3,25% tetapi Indeks saham Dow Jones terkoreksi sedikit dikisaran 0,11%. Adanya perampingan kenaikan suku bunga oleh The Fed tentunya banyak diartikan sebagai signal bahwa laju angka inflasi akan terus mereda kedepannya. Wajar apabila para pelaku pasar mulai memakan sentiment asset class yang beresiko, agar investasi atau dana mereka berkembang.

Kemarin Bank of England dan Euro Central Bank yang merupakan bank sentral utama di benua Eropa, menaikan suku bunga acuan masing masing 50 bps. Walaupun kenaikan suku bunga keduanya sama, tetapi dampak ekonomi dari kedua negara tersebut akan berbeda kedepannya. Perekonomian di Inggris akan menjadi lebih sulit dibandingkan dengan Uni Eropa kedepannya.

Hari ini para pelaku pasar akan lebih focus pada data NFP dari Amerika Serikat dimana data ini merupakan salah satu tools yang dimonitor oleh The Fed untuk menentukan kebijakan moneter bulan depan. Berdasarkan hasil survey, data sektor tenaga kerja Amerika Serikat secara keseluruhan dibulan Januari 2023 akan terlihat melemah.

Ekspektasi Pasar
Kebijakan moneter The Fed membuat membuat harga Nasdaq diprediksi cenderung menguat dalam range 12478 – 12776

Trading Plan :
Buy Limit  12180 – 12478 dengan target 12776 – 13025
Stoploss 11677

Grafik Nasdaq timeframe D1

Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.