Saturday , 20 April 2024

Data CPI Amerika Serikat naik 8.5%, Tertinggi sejak 1981

Rio Wibawa

Jakarta, 13 April 2022, 11:04 WIB

 

Angka CPI Amerika Serikat yang dirilis tadi malam menunjukkan angka 8.5%, kenaikan tahunan tertinggi sejak Desember 1981 walaupun data core CPI, tingkat inflasi tidak menghitung harga makanan dan energi hanya naik sebanyak 0.3% dari perkiraan 0.5%. Saat perilisan data ini, USD sempat melemah sebelum berbalik menguat karena data CPI yang tinggi ini memberikan sentimen positif kepada para pelaku pasar bahwa kenaikan suku bunga sebanyak 0.5% semakin pasti dilakukan oleh The FED di bulan Mei mendatang. Selain itu, adanya pernyataan dari Lael Brainard, salah satu Gubernur The FED yang meyakinkan pasar bahwa The FED tetap akan menaikkan suku bunga secara agresif juga mendukung penguatan USD di perdagangan. Di sisi lain, keadaan di Eropa antara Rusia dan Ukraina tidak kunjung membaik, dan bahkan semakin keruh dengan adanya pernyataan dari Vladimir Putin, Presiden Rusia, yang mengatakan bahwa pembicaraan perjanjian damai dengan Ukraina telah sampai di jalan buntu dan memberikan sinyal kepada pelaku pasar bahwa perang di Ukraina tidak akan selesai dalam waktu dekat ini, yang mendorong pelemahan Euro. Ia juga membantah bahwa situasi di Bucha merupakan perbuatan dari tentara Rusia dan mengatakan itu semua sudah direncanakan untuk menyalahkan Rusia. Melihat bahwa kondisi ini tidak akan membaik dalam waktu dekat, mata uang Euro akan tetap tertekan di perdagangan.

Baca Juga :   US Dollar Melemah ?

 

Kesimpulan:

Angka CPI Amerika Serikat yang berada di 8.5%, tertinggi sejak Desember 1981, akan mendorong penguatan USD di perdagangan mengingat The FED akan bersikap agresif dalam menaikkan suku bunganya untuk mengontrol tingkat inflasi. Di sisi lain, adanya pernyataan Putin bahwa pembicaraan perjanjian damai sedang berada di jalan buntu dan kedua belah pihak saling menyalahkan atas kejadian di Bucha tidak membuat keadaan semakin baik dan akhir dari konflik ini tidak akan tercapai dalam waktu dekat sehingga mata uang Euro akan tetap tertekan di perdagangan.

 

Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD, Tren Bearish untuk EUR

 

Pasangan Pair untuk ditrade: EUR / USD

 

Timeframe: D1

 

Target Open Posisi

Resistance 3: 1.11445

Resistance 2: 1.10347

Resistance 1: 1.09445

 

Target Take Profit

Support 1: 1.07653

Support 2: 1.07039

Support 3: 1.06566

 

Sumber:

https://www.cnbc.com/2022/04/12/consumer-prices-rose-8point5percent-in-march-slightly-hotter-than-expected.html

https://www.reuters.com/world/europe/ukraine-tells-russia-return-prisoners-if-you-want-top-ally-back-2022-04-12/

https://www.reuters.com/world/europe/putin-flies-into-russian-far-east-ukraine-talks-with-belarusian-leader-2022-04-12/

https://www.reuters.com/world/europe/putin-calls-situation-ukrainian-town-bucha-fake-2022-04-12/

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Angka Inflasi Amerika Serikat Meningkat

Jakarta , 11 April 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Angka …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami