Jakarta , 12 September 2024 By. Reza Aswin
Apa yang terjadi di pasar
Tadi malam data CPI yang merupakan salah satu factor dari indicator angka inflasi negara Amerika Serikat dirilis tidak sesuai dengan harapan para pelaku pasar. Turunnya angka inflasi dari 2,9% menjadi 2,5% tidak dapat mencerminkan turunnya inflasi inti yang justru naik dari 0,2% menjadi 0,3%. Keadaan ini diakibatkan dari harga perumahan yang menyumbang 1/3 dari data CPI, masih terlihat tinggi walaupun biaya kesehatan dan harga minyak dunia melemah. Jika dilihat secara umum maka data Core CPI yang dirilis tadi malam sama besarnya dengan bulan sebelumnya yaitu 3,2% sedangkan data CPI tahunan terlihat turun 0,4%. Dari data diatas maka para pelaku pasar memprediksi bahwa pemotongan suku bunga pada pertemuan FOMC tanggal 17-18 September akan terjadi dengan besaran 25 bps. Pemotongan suku bunga 50 bps berpeluang kecil, mengingat harga barang masih terlihat stagnan. Pemotongan suku bunga oleh The Fed akan terjadi mengingat pelemahan di sektor tenaga kerja sama krusialnya dengan penahan angka inflasi agar tidak terlalu tinggi. Dari data CPI dan Core CPI tadi malam, dapat disimpulkan bahwa harga barang masih tetap mahal tetapi kenaikannya tidak terlalu kuat, sehingga Fed diprediksi akan secara bertahap dan perlahan untuk memangkas suku bunga acuan kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Dengan melihat Fenomena yang terjadi saat ini maka diprediksi XAUUSD = Sideways Cenderung Bullish – AUDJPY = Cenderung Bearish – NZDJPY = Cenderung Bearish
Trading Plan :
XAUUSD: BUY
Buy Limit: 2459 – 2491 dengan target 2540 – 2580
Stoploss 2399
Grafik XAUUSD time frame D1
AUDJPY: SELL
Sell Limit: 96.08 – 97.46 dengan target 92.25 – 93.97
Stoploss 100.01
Grafik AUDJPY time frame D1
NZDJPY: SELL
Sell Limit: 87.89 – 89.15 dengan target 84.06 – 85.83
Stoploss 91.05
Grafik NZDJPY time frame D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan. Trading pada prinsipnya adalah Risk Management dan bukan Profitabilitas semata.