Sunday , 6 October 2024

Data Inflasi Amerika Serikat Dirilis Tidak Sesuai Harapan Pasar

Jakarta , 12 September 2024 By. Reza Aswin

 

Apa yang terjadi di pasar

Tadi malam data CPI yang merupakan salah satu factor dari indicator angka inflasi negara Amerika Serikat dirilis tidak sesuai dengan harapan para pelaku pasar. Turunnya angka inflasi dari 2,9% menjadi 2,5% tidak dapat mencerminkan turunnya inflasi inti yang justru naik dari 0,2% menjadi 0,3%. Keadaan ini diakibatkan dari harga perumahan yang menyumbang 1/3 dari data CPI, masih terlihat tinggi walaupun biaya kesehatan dan harga minyak dunia melemah. Jika dilihat secara umum maka data Core CPI yang dirilis tadi malam sama besarnya dengan bulan sebelumnya yaitu 3,2% sedangkan data CPI tahunan terlihat turun 0,4%. Dari data diatas maka para pelaku pasar memprediksi bahwa pemotongan suku bunga pada pertemuan FOMC tanggal 17-18 September akan terjadi dengan besaran 25 bps. Pemotongan suku bunga 50 bps berpeluang kecil, mengingat harga barang masih terlihat stagnan. Pemotongan suku bunga oleh The Fed akan terjadi mengingat pelemahan di sektor tenaga kerja sama krusialnya dengan penahan angka inflasi agar tidak terlalu tinggi. Dari data CPI dan Core CPI tadi malam, dapat disimpulkan bahwa harga barang masih tetap mahal tetapi kenaikannya tidak terlalu kuat, sehingga Fed diprediksi akan secara bertahap dan perlahan untuk memangkas suku bunga acuan kedepannya.

Baca Juga :   RBA TIDAK Menaikkan Suku Bunganya, Mata Uang AUD Pun Terjatuh

Ekspektasi Pasar

Dengan melihat Fenomena yang terjadi saat ini maka diprediksi XAUUSD = Sideways Cenderung Bullish – AUDJPY = Cenderung Bearish – NZDJPY = Cenderung Bearish

Trading Plan :

XAUUSD: BUY

Buy Limit: 2459  – 2491 dengan target 2540 – 2580

Stoploss 2399

Grafik XAUUSD time frame D1

AUDJPY: SELL

Sell Limit: 96.08 – 97.46 dengan target 92.25 – 93.97

Stoploss 100.01

Grafik AUDJPY time frame D1

NZDJPY: SELL

Sell Limit: 87.89  – 89.15 dengan target 84.06 – 85.83

Stoploss 91.05

Grafik NZDJPY time frame D1

Disclaimer

Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan. Trading pada prinsipnya adalah Risk Management dan bukan Profitabilitas semata.

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank Sentral Swiss Akan Menjadi Fokus Pelaku Pasar

Jakarta , 26 September 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami