Jakarta ,16 November 2023 By. Reza Aswin
Apa yang terjadi di pasar
Data Retail Sales Amerika Serikat tadi malam dirilis melemah, turun dari 0,9% menjadi -0,1%. Ini merupakan indikasi bahwa tingginya suku bunga Fed, memberikan dampak pada penjualan barang ditingkat eceran, akibat melemahnya daya beli konsumen di Amerika Serikat. Keadaan ini tentunya tidak lepas dari turunnya upah dan naiknya angka PHK di negara tersebut. Dengan terjadi penurunan data retail sales, menyebabkan terjadinya pelemahan harga ditingkat konsumen dan produsen, sehingga berdampak angka inflasi di negara tersebut turun dari 3,9% menjadi 3,2%. Pelemahan data ini menunjukan bahwa kenaikan suku bunga 11 kali oleh Fed sejak Maret 2022, memberikan dampak yang signifikan, guna mencapai target inflasi 2%. Angka inflasi di Amerika Serikat sempat menyentuh level 9,1% pada bulan Juni 2022 dan terus menurun saat Fed menaikan suku bunga secara agresif, dan saat ini para pelaku pasar sedang mencari informasi, kapan The Fed mulai menurunkan suku bunga. Sentimen atas penurunan suku bunga saat ini menggantikan sentiment kenaikan suku bunga 1 kali lagi sebelum tahun 2023 berakhir.
Ekspektasi Pasar
Perlambatan Ekonomi AS, membuat NZDUSD akan bergerak sideways dengan kecenderungan Bullish pada range 0.6003 – 0.6074
Trading Plan :
Buy Limit 0.5956 – 0.6003 dengan target 0.6074 – 0.6129
Stoploss 0.5848
Grafik NZDUSD time frame D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.