Rio Wibawa
Jakarta, 6 Oktober 2022, 12:34 WIB
Kemarin,organisasi OPEC+ memutuskan untuk memotong tingkat produksi minyak sebesar 2 juta barel per harinya yang akan dimulai di bulan November. Hal ini dilakukan untuk mendorong kenaikan harga minyak yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan walau pihak Amerika Serikat menentang keputusan ini. Kenaikan harga minyak ini mendorong harga Brent naik ke angka $92.82 per barel dan WTI ke angka $87.37 per barel per Rabu sore kemarin. Salah satu dampak yang akan terjadi dengan kenaikan harga minyak ini adalah mendorong kenaikan inflasi global yang akan memicu bank-bank sentral menjadi semakin agresif dalam melawan inflasi. Selain itu, mata uang CAD juga berpotensi menguat seiring naiknya harga minyak. Data terbaru menunjukkan bahwa ekspor Kanada turun di bulan Agustus kemarin dan menghasilkan tingkat surplus terkecil di bidang perdagangan untuk tahun ini. Hal ini terjadi karena menurunnya harga minyak beberapa waktu terakhir, namun dengan adanya kenaikan harga minyak, maka data ke depan berpotensi membaik dan akan mendorong penguatan mata uang CAD.
Kesimpulan:
Pemotongan produksi sebesar 2 juta barel per hari akan mendorong harga minyak ke depan, mengingat musim dingin akan segera tiba dimana hal ini juga akan mendorong penguatan mata uang CAD di perdagangan yang merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia.
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk CAD, Tren Bearish untuk JPY
Pasangan Pair untuk ditrade: CAD / JPY
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Support 1: 105.359
Support 2: 103.858
Support 3: 102.126
Target Take Profit
Resistance 3: 109.391
Resistance 2: 108.035
Resistance 1: 106.843
Stop Loss: 100.119
Sumber:
https://www.reuters.com/business/energy/opec-heads-deep-supply-cuts-clash-with-us-2022-10-04/
https://www.reuters.com/business/energy/oil-climbs-ahead-opec-talks-supply-cut-2022-10-05/