Dolar AS Naik Tertinggi dalam 4 BulanMengatasi Mata Uang Euro dan Poundsterling

Bandung, Rabu 11 Agustus 2021 Pukul 08.00 WIB oleh Irwan Redyawan

Dolar AS mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir setelah data pekerjaan AS yang optimis mendukung ekspektasi bahwa Federal Reserve dapat segera mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran. Dolar didukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS, karena prospek pengurangan stimulus The Fed melemahkan harga obligasi dan naik menjadi 1,336% ditambah Pembukaan lapangan pekerjaan mencapai rekor tertinggi pada bulan Juni sementara perekrutan juga meningkat mengikuti laporan NFP pada hari Jumat minggu lalu menunjukkan pekerjaan meningkat 943.000 pada Juli, di atas perkiraan 870.000.

Sementara itu Survey ZEW Jerman bulan Agustus yang menunjukkan Sentimen Ekonomi dari negara Jerman terkontraksi tajam ke 40.4 dibandingkan dengan yang diperkirakan di 56.7. untuk kawasan Uni Eropa keseluruhan , Sentimen Ekonomi, turun ke 42.7 dari sebelumnya di 61.2, jauh dibawah dari pada yang diperkirakan di 72 ditambah sentimen kekhawatiran akan meningkatnya infeksi COVID-19 varian delta yang dapat menghambat pemulihan di ekonomi Eropa.

Baca Juga :   Federal Open Market Committee Meeting

untuk negara Inggris dari data makro ekonomi, Inggris mempublikasikan penjualan ritel bulan Juli di 4.7% YoY, yang meleset dari yang diperkirakan di 13.1% dan terkontraksi dari bulan sebelumnya di 6.7%, selain tentunya isu Brexit ditengah sentimen pasar yang berhati-hati dan sepinya perdagangan.

Pelaku pasar sekarang mengalihkan fokus mereka ke data inflasi konsumen AS yang akan dirilis pada hari Rabu, yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang waktu pengurangan pembelian obligasi, Presiden Federal Reserve Bank Atlanta Raphael Bostic, setelah data pekerjaan, mengatakan dia mengincar kuartal keempat untuk memulai pengurangan pembelian obligasi, sementara itu Presiden Bank Federal Reserve Boston Eric Rosengren mengatakan The Fed harus mengumumkan pada bulan September bahwa mereka akan mengurangi pembelian aset.

Efek Terhadap Pasar

Dolar AS cenderung menguat dengan meningkatnya data tenaga kerja Juga jika data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu ini terealisir meningkat, akan menguatkan dolar AS. sehingga diperkirakan kedepannya pasangan pair EURUSD  dan GBPUSD akan melemah.

Baca Juga :   USDJPY Cenderung Bearish

 

 

 

Trading  Plan :

Sell Limit EURUSD 1.17329  s/d  1.17658  Take profit diantara 1.17000  s/d  1.16671

Sell Limit GBPUSD 1.38608 s/d  1.39064   Take profit diantara 1.38152  s/d  1.37696

 

Grafik EURUSD  timeframe D1 (daily)

Grafik GBPUSD  timeframe D1 (daily)

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami