Rio Wibawa
Jakarta, 28 Oktober 2022, 14:18 WIB
Semalam, bank sentral Eropa, ECB, mengumukan kebijakan moneternya dimana mereka memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga secara jumbo di angka 75 basis poin. EUR yang sudah menembus level paritas terhadap USD sebelum pengumuman ini, kembali turun ke bawah level paritas dengan adanya pernyataan dovish oleh Lagarde, Presiden ECB dan juga data GDP AS di angka 2.6% tumbuh dari -0.6% di kuartal sebelumnya. Ia menyampaikan bahwa perlambatan ekonomi di kuartal ke 4 tahun ini dan kuartal ke 1 tahun depan akan lebih dalam dibandingkan data kuartal 3 sekarang. Ia juga mengatakan bahwa resiko resesi semakin besar dengan adanya resiko pertumbuhan yang melmbat dan inflasi yang dapat meningkat. Semua hal ini tentu memberikan sentimen yang negative bagi mata uang EUR. Eropa yang sudah mengalami perlambatan signifikan akibat perang Rusia dan Ukraina serta inflasi yang berkepanjangan, disertai adanya kenaikan suku bunga oleh ECB yang belum akan berhenti akan menambah tekanan pada pertumbuhan ekonominya.
Kesimpulan:
Dovishnya Lagarde dalam pidatonya kemarin akan menumbuhkan sentimen negatif untuk EUR dengan adanya perkiraan resiko resesi yang semakin tinggi disertai perlambatan pertumbuhan ekonominya.
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD, Tren Bearish untuk EUR
Pasangan Pair untuk ditrade: EUR / USD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 1.01736
Resistance 2: 1.00836
Resistance 1: 0.99923
Target Take Profit
Support 1: 0.99378
Support 2: 0.98649
Support 3: 0.97620
Stop Loss: 1.02937
Sumber:
https://www.cnbc.com/2022/10/28/european-markets-open-to-close-earnings-data-and-news.html
https://www.cnbc.com/2022/10/27/forex-markets-dollar-fed-interest-rates-euro.html?&qsearchterm=ecb
https://www.reuters.com/business/finance/ecb-could-raise-inflation-projections-policymaker-says-2022-10-28/