Ekonomi China di bawah tekanan karena produksi pabrik, pertumbuhan penjualan ritel melambat tajam

Samarinda, 17 Agustus  2021 pukul 10.15 WITA By Puspa

 

Output pabrik dan pertumbuhan penjualan ritel China melambat tajam dan meleset dari ekspektasi pada Juli, karena wabah COVID-19 dan banjir baru mengganggu operasi bisnis, menambah tanda-tanda pemulihan ekonomi kehilangan momentum.

Ekonomi China telah pulih ke tingkat pertumbuhan pra-pandemi , tetapi ekspansi kehilangan tenaga karena bisnis bergulat dengan biaya yang lebih tinggi dan hambatan pasokan.  Harga komoditas yang lebih tinggi juga menekan perusahaan kecil dan menengah pada khususnya. Perusahaan yang lebih kecil tidak dapat meneruskan kenaikan biaya bahan baku. Ditambah lagi dengan  China menutup pelabuhan utama karena keamanan, dan realitas geopolitik baru yang dihadapi Afghanistan membuat China semakin menurun kegiatan ekonominya.

Australia merupakan salah satu negara terbesar penghasil bahan baku industri, akibat dari beberapa kota di Australia dilakukan pembatasan secara ketat dan ada beberapa kota yang menerapkan lockdown mengkibatkan negara tersebut tidak dapat mengimport bahan baku sehingga kegiatan ekonomi negara tersebut terganggu.

Baca Juga :   Perbedaan Kebijakan Bank Sentral

Efek terhadap pasar :  Pembatasan  secara ketat di beberapa kota besar di Australia akibat Covid 19 membuat mata uang Dollar Australia melemah dan data ekonomi China yang mengecewakan membuat mata uang safe heaven Yen menguat.

 

Trading Plane :

Sell limit 80.287 – 80.717 dengan target profit 79.087 – 79.537

 

Sumber Berita :

https://www.reuters.com/world/china/china-july-industrial-output-up-64-retail-sales-miss-forecasts-2021-08-16/

https://www.reuters.com/business/dollar-trims-recent-losses-after-weak-china-data-2021-08-16/

 

 

Grafik AUDJPY, timefrime D1

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami