Rio Wibawa
Jakarta, 15 November 2021, 12:24 WIB
Ekonomi Jepang menyusut melebihi ekspektasi dengan adanya gangguan rantai pasokan. GDP untuk Q3 Jepang turun sebanyak -3% dari perkiraan -0.8%. Hal ini tentunya berpotensi melemahkan JPY di perdagangan. Selain itu, adanya rencana pengeluaran stimulus dalam jumlah besar (beberapa puluh triliun Yen) dari Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, yang didanai dengan hutang baru mengejutkan banyak analis karena besarnya jumlah stimulus tersebut. Data-data ekonomi Jepang juga tidak mendukung dengan adanya penurunan di berbagai sektor seperti penurun tingkat konsumsi sebanyak 1.1% setelah sebelumnya meningkat 0.9%, ekspor juga menurun sebanyak 2.1% karena adanya gangguan rantai pasokan. Ekonomi Jepang yang menyusut juga dapat diperburuk dengan segera datangnya musim dingin yang berpotensi menimbulkan gelombang baru covid-19 seperti yang terjadi di musim dingin tahun lalu.
Kesimpulan:
Ekonomi Jepang yang menyusut, disertai adanya rencana pengeluaran stimulus dalam jumlah besar dan kemungkinan munculnya gelombang baru covid-19 pada musim dingin mendatang memberikan sentimen negative pada mata uang JPY yang dapat melemahkan JPY di perdagangan.
Efek terhadap Pasar: Tren Bearish untuk JPY
Pasangan Pair untuk ditrade: USD / JPY
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Support 1: 113.478
Support 2: 112.869
Support 3: 112.082
Target Take Profit
Resistance 3: 116.375
Resistance 2: 115.335
Resistance 1: 114.341
https://www.reuters.com/world/asia-pacific/japans-stimulus-package-include-aid-firms-hit-by-rising-oil-cost-draft-2021-11-12/