Rio Wibawa
Jakarta, 22 Desember 2021, 10:28 WIB
GBP, atau Poundsterling Inggris terkoreksi naik kemarin karena adanya perkataan Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, bahwa ia tidak akan memberlakukan aturan pembatasan baru sebelum natal. Hal ini membuat GBP terkoreksi naik, namun dalam jangka panjang, GBP dapat dipastikan akan melemah karena situasi penyebaran covid-19 di Inggris terus mencapai level rekor dan jumlah pasien yang dilarikan ke rumah sakit akibat covid-19 terus meningkat setiap harinya. Boris Johnson juga menambahkan bahwa ia tidak bisa memastikan tidak akan memberlakukan aturan baru terkait pembatasan setelah natal, semua bergantung dengan kondisi penyebaran Omicron. Selain itu, adanya rebound dari para pelaku pasar yang beralih kepada mata yang yang lebih beresiko juga mendorong penguatan GBP.
Kesimpulan:
Kenaikan GBP kemarin didorong adanya perkataan Boris Johnson yang tidak jadi memberlakukan aturan pembatasan baru sebelum natal serta adanya perilaku pelaku pasar yang memegang asset beresiko. Namun, dalam jangka panjang, GBP masih berpotensi besar untuk kembali melemah terutama dengan kondisi covid-19 yang semakin parah.
Efek terhadap Pasar: Tren Bearish untuk GBP
Pasangan Pair untuk ditrade: Β GBP / USD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 1.34935
Resistance 2: 1.33950
Resistance 1: 1.32732
Target Take Profit
Support 1: 1.31120
Support 2: 1.29936
Support 3: 1.28923
https://www.reuters.com/markets/europe/dollar-slips-risk-sensitive-currencies-advance-2021-12-21/