Bandung, 23 Juni 2021 08.00 WIB oleh Irwan Redyawan
Harga minyak mentah dunia kembali mencetak rekor tertinggi di tahun ini. Konsumsi penggunaan di Eropa, AS dan india kian mengerek harga minyak dunia ini. Negara-negara barat seperti Eropa terus melonggarkan pengetatan. Sektor transportasi perlahan mulai bergeliat kembali, kebutuhan akan bahan bakar menjadi meningkat seiring dengan membaiknya mobilitas publik. di AS sendiri Administrasi Informasi Energi AS (EIA) memperkirakan pertumbuhan konsumsi bahan bakar tahun ini di Amerika Serikat sebagai konsumen minyak terbesar dunia menjadi 1,49 juta barel per hari (bph), naik dari perkiraan sebelumnya 1,39 juta bph.
Beralih ke Asia, India sebagai negara yang sebelumnya menerapkan lockdown ketat sejak bulan April kini perlahan mulai melonggarkan pembatasannya seiring dengan tambahan kasus baru yang menurun. india saat ini merupakan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, penyuling minyak keempat terbesar dunia menjadi salah satu kunci faktor outlook harga minyak global. Sementara itu peluncuran vaksin yang lambat dan kebangkitan Covid-19 yang menghantam konsumsi jadi alasan utama pelemehan ekonomi negara Jepang, hal ini memperkuat ekspektasi bahwa Jepang semakin tertinggal dari negara maju lainnya dalam keluar dari tekanan akibat pandemi Covid-19 yang membuat Bank Sentral Jepang (BOJ) akan terus melakukan program stimulus QE dalam jangka waktu yang cukup lama.
Efek Terhadap Pasar
Kanada merupakan salah satu produsen sekaligus pengekspor minyak mentah terbesar dunia, Peningkatan harga minyak bisa ikut mendongkrak perekonomian Kanada.dan ekonomi negara Jepang masih melemah di dukung kasus pandemic covid 19 yang masih belum usai membuat pair CADJPY menguat kedepannya.
Ekspektasi Pasar :
di perkirakan pair CAD JPY bergerak dalam range 88.313 – 91.130
Trading Plan :
Buy Limit 88.313 s/d 89.252 Take profit diantara 90.191 s/d 91.130
Grafik CADJPY timeframe D1 (daily)