Thursday , 28 March 2024

HOW LONG CAN YOU GO…

Reza Aswin | 21 Juli 2015

 

Kepanikan mewarnai para investor saat pembukaan pasar asia, dimana gold meleleh melewati semua support kuat yang ada. Hanya ada 2 faktor dominan yang menyebabkan gold turun 4% pada hari senin tgl 20 juli 2015, yaitu :

  1. Penguatan US Dollar dimana telah dibahas pada artikel ” Hawkish “
  2. Perlambatan laju inflasi global.  we know U.S. rate hikes are coming, there is no inflation and there is no catalyst to hold gold when other markets are doing better.”

Kedua faktor diatas memicu tindakan spekulatif di Shanghai Gold Exchange dan tentunya Sell Stop dilevel $1130/toz menjadi aktif sehingga lebih dari 3 juta lot transaksi saat itu. Dalam keadaan seperti ini sebaiknya kita harus kembali kepada prisip dasar dari psikologi trading yaitu : ” Pertama : Pasar tidak pernah salah. Kedua : Jika pasar salah, lihat aturan pertama.”

Dari semua keterangan diatas maka timbul pertanyaan umum, yaitu kelevel berapa gold akan turun ? Pada dasarnya data harus menjadi acuan dari setiap keputusan yang akan diambil, dengan melihat perubahan trend yang terjadi. Faktor teknikal dan Fundamental tidak boleh lepas jika kita akan membuat trading plan baru, guna menggantikan trading plan yang telah usang.

Teknikal : Jika dilihat dari grafik yang ada maka channel downtrend di gold tidak dapat kita pungkiri, dimana kenaikan gold saat ini jauh lebih dikarenakan oleh koreksi semata. Dari grafik dibawah maka terlihat bahwa xauusd akan benar benar naik jika sudah bisa closing diatas $1200/toz, dan tentunya level Buy xauusd saat harga mendekati $1080/ toz. Maka tidak lah salah apabila disaat harga Gold turun mendekati $1080/toz, itu merupakan peluang untuk membeli dan bukan untuk menjualnya.

Baca Juga :   BOJ’s Shirakawa Speaking On Japanese Economy

xauusd

 

Fundamental : Supply lebih banyak dibandingkan demand merupakan awal dari rontoknya harga emas. Sehingga banyak orang langsung bertanya berapa harga pokok produksi emas sebenarnya ? Harga pokok produksi gold memang menjadi bahan perdebatan dikalangan analis karena harga setiap produksi dari setiap tambang emas didunia pasti berbeda (karena tingkat kesulitannya berbeda pula). Belum lagi terdapat perbedaan sudut pandang tentang dari mana perhitungan harga pokok produksi yang dapat menjadi patokan, apakah Cash Cost atau Total cash Cost atau All in Cash Cost. Sebenarnya tinggal baca saja di website http://www.visualcapitalist.com/what-is-the-cost-of-mining-gold/. Dimana akan terdapat gambar dibawah ini :

10409363_871989482811455_8235253327328075078_n

Dari gambar diatas pasti kita sudah dapat melihat Support dan Resistance yang terbentuk dimana $919/toz merupakan support ter ekstrim saat ini.

Historical : Ingat peristiwa tahun 2011, dimana usdchf turun sebanyak 30.000 points (3000 pips) dalam waktu 8 bulan, dan pada saat itu semua berita tentang Swiss hilang dari seluruh media. kejadian terparah adalah pada bulan Juli 2011 usdchf telah mencapai harga 0.82000 dimana harga tersebut belum pernah ada di dunia, tetapi kurang dari 1 bulan usdchf kembali mencetak penurun 12.000 points ke level 0.70740. Pasar panik dan harga berbalik naik sekitar 21.000 points dalam 1 bulan tanpa koreksi berarti.

Baca Juga :   Pm Inggris Johnson akan berbicara kepada anggota parlemen tentang rencana kenaikan pajak untuk perawatan sosial

Oposite : Dari semua analis yang mengatakan penguatan US Dollar ada pula analis yang memandang bahwa The Fed tidak akan menaikan suku bunga dengan tergesa gesa, karena pelemahan ekonomi global dan data pekerja serta inflasi amerika yg tidak terlalu solid. Jika dalam beberapa waktu kedepan ternyata kenaikan suku bunga lebih condong ke bulan desember, maka harga Gold akan meningkat secara dramatis kata Steven Knight (Blackwell Global . He is based in Auckland, New Zealand, where he is currently a key part of the global research team).

Kesimpulan : Didalam kehidupan di dunia ini, hanya ada 1 yang pasti, yaitu KETIDAKPASTIAN. Begitu pula dengan bisnis atau trading, sehingga untuk memperkecil resiko atas ketidakpastian tersebut adalah membuat suatu trading plan. Jika trading plan tersebut salah maka rubah, adjustment sehingga terbentuk suatu trading plan yang baru. Ingat  ” Pertama : Pasar tidak pernah salah. Kedua : Jika pasar salah, lihat aturan pertama.”

Untuk itu trading plan yang dibuat tentulah sangat sederhana :

  1. Gold masih dalam channel Downtrend.
  2. BUY Gold saat mendekati level 1080
  3. Siapkan equity sampai dibawah level 919
  4. Stategi : Buy ===> Naik liquid. Buy ====> Turun biarkan selama equity cukup sampai dibawah level 919

Have a nice trade

rezaedit

Reza Aswin

Pin BB : 2BB58FEA

 

 

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami