Reza Aswin | 1 Desember 2015
IMF menyetujui China’s Yuan masuk dalah SDR
International Monetary Fund menyetujui mata uang China, Yuan masuk dalam Special Drawing Rights, selain Euro, Pound, Yen dan US Dollar setelah 35 tahun. Banyak pengamat mengatakan bahwa IMF menyetujui China’s Yuan masuk dalah SDR karena faktor politik dan prestise karena dominasi china di pasar dunia sangat berpengaruh. Secara resmi tentunya Dewan eksekutif IMF akan menyertakan Yuan, juga dikenal sebagai renminbi, pada bulan september 2016, dimana pada masa sela ini Pemerintah China bersama dengan PBOC harus lebih bersifat transparan dalam mengambil keputusan agar tidak membingungkan investor dan pelaku pasar. Kita ketahui bersama bahwa Pemerintah China beberapa waktu lalu telah mendevaluasi mata uangnya sehingga menyebabkan ketidak setabilan di pasar uang dan setelah penurunan GMW secara berturut turut.
“The yuan’s inclusion is a largely symbolic move, with few immediate implications for financial markets”
Untuk kedepannya Pemerintah China juga harus melakukan liberalisasi terhadap nilai tukar dan sistem keuangan yang terlalu banyak diatur oleh pemerintah dan dapat menjalin komunikasi dengan investor terutama tentang kebijakan sistem finansialnya agar Yuan benar-benar diterima sebagai komponen devisa internasional pada tahun depan. Tuntutan pasar kepada China adalah transparansi dimana dalam waktu dekat China harus mengkomunikasikan keinginannya untuk melemahkan Yuan antara 3% dan 5% selama 12 bulan ke depan, dimana pada waktu lalu China mendevaluasi mata uangnya sekitar 3,5% dan membuat pasar menjadi panik karena tidak adanya transparansi oleh pemerintah China yang berkuasa. Ini merupakan ujian dan sekaligus kesungguhan pemerintah China agar mata uangnya dipakai sebagai komponen devisa internasional.
China’s Yuan mengambil porsi 11% dari komposisi yang ada di SDR dan ini tentunya membuat suatu kekuatan baru yang pada tatanan perekonomian dunia dikemudian hari, dimana dengan komposisi yang cukup besar diawalnya (melebihi Yen dan Pound) maka peran China untuk menjadi lawan kuat Amerika dalam mendominasi pasar global. Seperti kita ketahui bersama bahwa IMF menggunakan SDR untuk denominasi pinjaman di masa krisis, karena negara anggota sering kali meminjam berupa Dollar, Euro, Pound atau Yen, dengan masuknya Yuan maka kepentingan Amerika terhadap negara negara yang sedang krisis keuangan diharapkan tidak terlalu dominan.