Rabu,8 Juni 2022
Oleh : Leo Andre D & Steven G Tunas
Kenaikan indeks saham AS pada selasa malam berakhir dengan kenaikan dua hari berturut-turut karena saham teknologi dan energi naik. Hal ini dapat di lihat dengan Indeks teknologi S&P 500 naik 1% dan Indeks sektor energi S&P 500 melonjak 3,1% menjadi berakhir di level tertinggi sejak 2014, dengan harga minyak naik tajam. Meski demikian pelaku pasar tetap berfokus pada data harga konsumen yang di rilis pada hari jumat besok, diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi dibulan mei. Hal ini dapat dibuktikan dengan pertanyaan langsung oleh mentri keuangan AS Janet Yellen yang mengatakan kepada senator pada hari selasa bahwa ia memperkirakan inflasi akan tetap tinggi dan pemerintahan biden kemungkinan akan meningkatkan perkiraan inflasi 4,7% untuk tahun ini dalam proposal anggarannya. Inflasi AS telah melacak di atas 8% dalam beberapa bulan terakhir, pembacaan tertinggi dalam lebih dari 40 tahun dan jauh di atas perkiraan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk anggaran fiskal 2023.
Menurut Yellen inflasi yang tinggi didorong oleh harga energi yang tinggi dan harga pangan yang lebih disebabkan oleh perang Ukraina, lalu pegeseran pembelian barang selama pandemic,dan varian Covid-19 yang menggangu rantai pasokan, membuat perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi yang tinggi, membuat beberapa negara beresiko stagflasi kedepan nya.
Arah Market
Dengan melihat fenomena di atas, maka dapat disimpulkan indeks saham S&P 500 akan mengalami penguatan yang di dorong oleh kenaikan energy. Indeks S&P 500 berpotensi akan mengalami penguatan diangka 4000-4250 poin karena kenaikan harga energy yang akan memicu perusahaan perusahaan energy untuk mempertahankan kenaikan nya.
Indeks S&P 500 sideways mengarah ke Bullish
Entry Buy
S1: 4081.37
S2: 4043.46
S3: 4081.37
Take Profit
R1: 4175.62
R2: 4212.50
R3: 4253.47