Rio Wibawa
Jakarta, 14 September 2022, 16:09 WIB
Semalam, saham-saham AS berjatuhan seketika di saat data inflasi AS untuk bulan Agustus dirilis. Indeks Dollar melonjak, mengalami kenaikan terbesarnya, sebanyak 1,5%, dalam satu hari sejak Maret 2020. Para pengamat ekonomi memprediksi inflasi akan melemah sebesar 0.1% dan membuat CPI tahun ke tahun turun ke angka 8.1% dari 8.5%. Data asli menunjukkan bahwa inflasi naik sebesar 0.1% dari bulan Juli kemarin dan mengankati nflasi per tahun ke angka 8.3%. Angka Core CPI juga naik sebesar 0.6% melebihi prediksi 0.3% dan membawa Core CPI naik ke angka 6.3% dari 5.9%. Di saat para pengamat ekonomi yakin bahwa inflasi akan turun karena harga minyak telah turun banyak, data ini tentu mengejutkan dan membawa USD menguat dengan ekspektasi kenaikan 75 basis poin akan dilakukan di meeting berikutnya setelah meeting September ini.
Kesimpulan:
Data inflasi yang masih menunjukkan kenaikan menandakan inflasi masih sulit turun dan akan membuat The FED tetap agresif dalam menaikkan suku bunganya ke depan.
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD, Tren Bearish untuk JPY
Pasangan Pair untuk ditrade: USD / JPY
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Support 1: 142.813
Support 2: 140.741
Support 3: 139.369
Target Take Profit
Resistance 3: 146.132
Resistance 2: 144.660
Resistance 1: 143.605
Stop Loss: 138.180
Sumber:
https://www.cnbc.com/2022/09/13/stock-market-futures-open-to-close-news.html
https://www.reuters.com/markets/europe/global-markets-wrapup-1-2022-09-13/
https://www.cnbc.com/2022/09/13/inflation-rose-0point1percent-in-august-even-with-sharp-drop-in-gas-prices.html