Thursday , 28 March 2024

Inflasi, Pengangguran dan Stimulus…

Jepang akhir akhir ini mengumunkan perang terhadap deflasi. Sampai sampai PM Jepang menekan gubernur Bank of Japan untuk mempunyai komitment guna menaikan inflasi menuju target 2% ditahun ini. Kebijakan suku bunga nyaris 0% yang dilakukan oleh BoJ mempunyai effect peluncuran stimulus besar besaran agar inflasi dapat dinaikan dan pemerintah Jepang mulai menggelontorkan Yen di financial market sebesar $ 117 M, inilah yang membuat yen sulit untuk menguat dalam tahun 2013.

Cerita Amerika Serikat berbeda lagi, walaupun hasil akhirnya adalah sama saja. Kemasannya berbeda tetapi isi nya tetap saja “Chiki” yaitu pelemahan US $ dengan balutan penciptaan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran yang telah mencapai 7,8% ditahun 2012 atau turun 10% dari tahun sebelum nya dan ini suatu prestasi besar the fed ditahun 2012 dalam menjalankan mandat dari Kongres Senat AS. Prestasi inilah yang membuat Financial Market mulai mempertanyakan ” Akankah QE3 tetap kan dilanjutkan atau dihentikan di tahun 2013″. Pertanyaannya gampang, tetapi jawabnya susah, karena pada prinsipnya The Fed diciptakan pada tahun 1913 untuk tidak melakukan kebijakan moneter tapi untuk mencegah panik keuangan. Tetapi tentunya kebijakan moneter ini harus di back up oleh Kebijakan Fiskal yang terarah pula. Dalam pidatonya di University of Michigan’s Ford School of Public Policy, Ben Bernanke mengatakan bahwa : Ada 2 masalah besar yang sedang dihadapi oleh Amerika Serikat yaitu :  The first is the long-term sustainability of our debt and the second issue in some ways sounds contradictory to the first: we want to avoid fiscal actions that will push the economy back into recession. Bernanke cites the “fiscal cliff” as an example. Terlihat bahwa sampai  saat ini the fed masih merasa nyaman dengan semua kebijakan yang diambilnya mulai dari QE1 , QE2 sampai QE3 yang berimbas hanya kepada lowongan pekerjaan dan belum terbukti dapat menaikan inflasi. Bernanke says he doesn’t see much evidence of inflation from Fed monetary policy. He believes the Fed has all of the tools it needs to unwind stimulus before inflation becomes a problem. Ben Bernanke berprinsip : Selama data penganguran masih tinggi dan inflasi dibawah 2% maka  “there’s no completely new method” of monetary policy the Fed. Tanggal 29 – 30 januari 2013 merupakan pembuktian pernyataan Big Ben tersebut.

Baca Juga :   EURCAD Bearish

NB :

Disisi lain Inggris sedang di incar oleh Fitch karena Plafon Hutang dan sangat beresiko kehilangan ” Triple A”. Risk of Britain losing triple-A rating ‘clearly increasing’ “It (downgrade) is not a done deal, but the risks are clearly increasing for the UK,” Stringer said in an interview with Reuters. “I think we will be watching the budget very closely to see whether forecasts for peak debt and the trajectory for debt coming down are still consistent (with reducing debt). If those forecasts worsen in our view, I would suspect that is going to lead to a negative outcome.” The budget announcement is March 20. The economy likely contracted in the fourth quarter. www.forexlive.com

About Reza File

To contact the editor responsible for this story : Reza Aswin at PT. ABC Future Indonesia email : rz_aswin@yahoo.com

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami