Rio Wibawa
Jakarta, 21 Desember 2021, 10:43 WIB
Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris pada hari Senin mengatakan bahwa ia akan memperketat aturan pembatasan yang lebih ketat untuk memperlambat penyebaran virus covid-19 varian Omicron. Hal ini ia sampaikan setelah adanya negara-negara di Eropa yang mempertimbangkan untuk melakukan pembatasan saat natal. Kondisi penyebaran virus covid-19 di Inggris telah mencapai kondisi yang cukup mengkhawatirkan dalam beberapa hari terakhir dengan jumlah kematian terkait varian Omicron mencapai 12 orang dan 104 pasien sedang dirawat di rumah sakit. Pada hari Minggu, kasus covid-19 di Inggris mencapai angka 82.866 kasus dengan jumlah kasus terus berlipat ganda setiap 2 harinya. Saham-saham di Inggris mengalami penurunan akibat adanya ketakutan yang muncul dari kondisi penyebaran covid-19 di Inggris dan jika aturan pembatasan yang lebih ketat dijalankan serta penyebaran covid-19 semakin meluas di Inggris akan membuat perekonomian Inggris terganggu dan berpotensi mendorong pelemahan GBP di perdagangan.
Kesimpulan:
Adanya rencana Boris Johnson untuk memberlakukan aturan pembatasan yang lebih ketat di Inggris guna memperlambat penyebaran virus covid-19 varian Omicron dapat menghambat pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di Inggris yang akan mendorong pelemahan GBP di perdagangan.
Efek terhadap Pasar: Tren Bearish untuk GBP
Pasangan Pair untuk ditrade: Â GBP / USD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 1.34935
Resistance 2: 1.33950
Resistance 1: 1.32732
Target Take Profit
Support 1: 1.31120
Support 2: 1.29936
Support 3: 1.28923
Sumber:
https://www.reuters.com/world/uk/uk-shares-slump-omicron-concerns-hit-commodity-travel-stocks-2021-12-20/