Inggris Menuju Pemulihan Ekonomi

Tangerang Selatan, 13 April 2021  – Muhidin

Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Minggu, 11 April kembali menegaskan komitmen bank central untuk menjaga kebijakan moneter yang longgar termasuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga seperti saat ini. Inflasi tidak lah menjadi sesuatu yang dikhawatirkan the FED. Saat ini inflasi bergerak sekitar 1.6% , masih jauh dari target 2%.

Penurunan imbal hasil obligasi menahan dollar di dekat posisi terendah 2.5 minggu terhadap mata uang utama lainnya.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam rival, sedikit berubah pada 92,193 di awal sesi Asia, menyusul penurunan 0,9% pekan lalu. Itu turun di bawah 92 pada hari Kamis untuk pertama kalinya sejak 23 Maret.

Hasil benchmark Treasury 10-tahun berada di 1,6745% setelah turun serendah 1,6170% minggu lalu. Pelonjak ke level tertinggi di 1,7760% terjadi pada pada 30 Maret.

CPI m/m akan dirilis 19.30 malam nanti dan ini membuat para pelaku pasar sementara melakukan “wait and see”. Penguatan CPI tentunya akan membantu dollar untuk memperbaiki posisinya secara terbatas.

Baca Juga :   Naik 75 Basis Poin, The FED Masih Ingin Menaikkan Lebih Lanjut

Sementara itu, setelah pemberlakuan pembatasan paling berat dalam 3 bulan terakhir, pada hari Senin, 12 April masyarakat Inggris mulai mengantri di depan toko-tok, pub, pusat kebugaran dan penata rambut. Saat matahari terbit, puluhan orang sudah ramai mengantri di luar Primark di kota-kota Inggris. Pembukaan Kembali ini menyusul progress yang luar biasa yang berhasil dicapai Inggris dalam penanganan pandemi Covid-19. Mereka telah berhasil mengurangi kematian lebih dari 95% dan penurunan kasus lebih dari 90% dari puncak January 2021. Nampak Inggris menjadi yang paling progressif dalam upaya pemulihan kondisi ekonomi akibat pandemi yang masih terus membayangi.

Ekonomi Inggris tumbuh 0,4% pada Februari dari Januari karena perusahaan bersiap-siap untuk mencabut penguncian virus korona ketiga, data resmi menunjukkan pada hari Selasa.

Kantor Statistik Nasional mengatakan nilai ekspor barang ke UE, tidak termasuk emas non-moneter dan logam mulia, naik 47% bulanan pada Februari menjadi 11,6 miliar pound ($ 15,9 miliar), sementara impor barang tidak termasuk emas non-moneter. naik 7%

Baca Juga :   Spesifikasi Kontrak Index

https://www.cnbc.com/2021/04/11/powell-says-its-highly-unlikely-the-fed-will-raise-rates-this-year-despite-stronger-economy.html

https://www.reuters.com/article/us-global-forex/dollar-pinned-down-by-lower-u-s-yields-inflation-data-in-focus-idUSKBN2BZ044?il=0

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britain/im-so-excited-england-reopens-with-pints-pulled-shopping-sprees-and-hair-cuts-idUSKBN2BY0RW?il=0

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britain-economy/uk-economy-grew-in-february-as-firms-prepared-for-lockdown-easing-idUSKBN2C00KX?il=0

 

Data Ekonomi:

USD = 0.0 (0.2)

GBP = 1.3 (2.0)

EUR = 0.0 (-1.3)

TRADING PLAN #1

  • PAIR dan POSISI yang diambil : EURGBP – SELL

 

  • SELL DI AREA RESISTANCE

 

  • R1 = 0.86915
  • R2 = 0.87209
  • R3 = 0.87470
  • SUPPORTS:

 

  • S1 = 8636
  • S2 = 86099
  • S3 = 0.85805

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami