Jika Kebijakan Moneter Berubah

Reza Aswin, 20 Maret 2017

Jika Kebijakan Moneter Berubah

Didalam Analisa teknikal, sering kita mendapatkan suatu indikator yang tadinya turun, tiba tiba menjadi naik. Begitu pula dengan Analisa Fundamental yang tiba tiba berubah arah . Apa yang menyebabkan Analisa Fundamental berubah? Jika kebijakan moneter berubah. Investor trader tentunya harus mulai merubah analisa nya dan mengikuti kebijakan moneter baru, guna menentukan arah besar market. Permasalahan yang biasanya timbul adalah Tidak mau merubah analisa saat keadaan sudah berubah, Berharap dan Tidak mau cut loss tentunya, sehingga Margin Call akan datang dan mulai mencari kambing hitam untuk dipersalahkan. Itulah wajah Investor Trader atau Mentor Forex yang kurang TEREDUKASI…. (jika sudah salah, sebaiknya cut loss dan jangan menyalahkan si kambing yang berwarna hitam)

Tanggal 9 maret 2017, Euro Central Bank merubah kebijakan moneter menjadi meruncing/ taper. Ini merupakan signal Mario Draghi kepasar uang, bahwa perekonomian eropa telah membaik, setelah 2 tahun terakhir mengeluarkan program stimulus yang bersifat hampir unlimited. Ini saat nya kita merubah mindset bahwa euro akan turun secara kontinyu menjadi turun secara terbatas secara long term, yang tadinya Sell on Rally menjadi Buy The Dip (ingat bro…ini arah market bukan entry point). Selain itu hasil pemilu PM Belanda dimenangkan oleh partai VVD yang dipimpin oleh Mark Rutte dan mengalahkan Greet Wilder dari partai kebebasan (petinggi partai ini merupakan anti – imigran, seperti halnya presiden Amerika terpilih saat ini). Lain Euro lain Poundsterling, dimana Inggris yang akhir bulan ini mulai menyalakan tombol pasal 50,  yang telah di sahkan oleh parlemen. Ini akan mengirim mata uang GBP ke tinggkat yang lebih rendah. Tetapi seperti kita ketahui bahwa penurunan yang terlalu cepat akan mengakibatkan pembalikan poundsterling dalam waktu cepat pula, mengingat bahwa perekonomian Inggris yang baik akan mempercepat kenaikan suku bunga oleh BoE.  

Baca Juga :   Ketegangan Rusia – Ukraina Meningkat

Secara umum Euro akan diwarnai oleh fluktuasi yang tinggi tetapi secara long term, euro akan mengarah ke level 1.2.  Dan untuk jangka pendek kita kan melihat EURGBP akan naik karena adanya pelemahan mata uang inggris dan penguatan di mata uang euro. Secara umum GBPJPY akan memberikan peluang long term SELL on Rally, mencapai level 128.00.

Bagaimana dengan US Dollar? Taking profit yang dilakukan oleh pelaku pasar memang cukup beralasan, mengingat gubernur bank sentral Amerika, memberikan wacana kurang hawkish terhadap kebijakan moneter yang dirilis pada tanggal 16 Maret 2017 dini hari wib. Tetapi kitapun perlu ketahui bahwa, kenaikan suku bunga dapat dilakukan oleh the Fed di bulan Juni dan Akhir tahun tentunya dimana secara umum penguatan US Dollar ditahun 2017 masih akan berlangsung. Ini merupakan kesempatan bagi para Investor Trader untuk melihat peluang BUY USDJPY dilevel 112 dengan target panjang di 117….Cari entry point Buy secara teknikal, karena anda lebih menguasai analisa teknikal dibandingkan saya.

Baca Juga :   Kabar Terbaru Mengenai Debt Ceiling Amerika Serikat

 

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

One comment

  1. Mantap pak, USD secara long term masih menaikkain suku bunga, berarti dalam fundamental pun ada masa masa short term gak sinkron ama long term nya… gitu ya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami