Saturday , 20 April 2024

KENAIKAN SUKU BUNGA OBLIGASI KEMBALI TURUN DENGAN KEKHAWATIRAN JEROME POWELL AKAN MACETNYA KREDIT PERUMAHAN

Jakarta, 3 Maret 2021 ; 09.00 WIB, BY ALIF MARSYA

Pada tahun 2008 adalah kejatuhan ekonomi US yang disebabkan akan tingginya nilai harga rumah, bunga tingkat pinjaman dan pendapatan pekerja US yang tidak bertambah. Hal ini menyebabkan banyaknya pekerja yang di PHK dan kehilangan asset nya yang telah dibangun selama lebih dari 10 tahun lamanya.

Dan hal itu hamper Kembali terjadi di saat sekarang dimana harga yang naik junlah perumahan yang bertambah, kebutuhan tempat tinggal setelah pandemic akan tetapi banyaknya orang yang tidak bekerja dan yang mengerikan adalah jumlah pendapatan yang tidak bertambah. Dan apabila hal ini berlanjut keterpurukan akan tahun 2008 akan terjadi Kembali.

Oleh karena itu dikutip dari nytimes.com Jerome powell di media THE NEW YORK TIMES mengatakan Kenaikan imbal hasil obligasi baru-baru ini tampaknya didorong oleh kepercayaan di antara investor bahwa pertumbuhan dan inflasi akan melesat lebih tinggi tahun ini, yang dapat mendorong The Fed untuk menarik kembali dukungannya untuk ekonomi dan pasar lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Pejabat Fed telah jelas bahwa mereka akan bersabar dalam menghapus bantuan kebijakan mereka dan bahwa meskipun mereka mengharapkan kenaikan harga akan muncul akhir tahun ini, kenaikan tersebut tidak mungkin bertahan.

Baca Juga :   Signal Penundaan Kenaikan Suku Bunga oleh The Fed

Pejabat Fed telah mempertahankan nada optimis karena imbal hasil obligasi naik minggu lalu.

“Di satu sisi, itu adalah pernyataan kepercayaan di pihak pasar bahwa kami akan memiliki pemulihan yang kuat dan pada akhirnya lengkap,” kata Jerome H. Powell, ketua Fed, tentang kenaikan imbal hasil selama kesaksian kongres awal pekan lalu.

Tetapi imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi juga memengaruhi biaya pinjaman untuk semua orang dari pembeli rumah hingga perusahaan besar, dan lonjakan tiba-tiba mengejutkan investor”

         Karena Untuk mengurangi ketegangan pembelian obligasi yang dapat berefek pada macetnya kredit perumahan makan Jerome powell harus tetpa mempertahankan obligasi untuk tetap stabil yang membawa index DOWJONES, S&P 500, NASDAQ, SAHAM ENERGY dan SAHAM KEUANGAN Kembali kejalur yang semestinya. Hal ini juga membawa index US Dollar Kembali melemah.

LINK KUTIPAN : https://www.nytimes.com/live/2021/03/02/business/stock-market-today

            Pair

Untuk Pair bisa memilih untuk melakukan sell limit d pair EURUSD karena EURO sedang mengalami masalah soal penyebaran vaksin korona dan di tingkatkannya lgi lockdown di kota jerman. Hal ini membuat pair EURUSD mengalami kenaikan karena PELEMAHAN INDEX US DOLLAR yang kemudian akan berbalik melemah krena Kisruh masalah di zonba eropa. Untuk Sell limit ada di beberapa area, yaitu : 1.21702, 1.22643, 1.23778, 1.25009. Jika ingin melakukan sell limit gunakan MM dan layer yang memadai agar nyaman dalam bertransaksi.

Baca Juga :   Pelemahan Yen Yang Terlalu Dalam Membuat Trader Berspekulasi Jika BOJ Akan Melakukan Intervensi

a

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Angka Inflasi Amerika Serikat Meningkat

Jakarta , 11 April 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Angka …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami