Dari : Ade putra
Jakarta, 27 Januari 2022
Pernyataan pasca pertemuan dari Komite Pasar Terbuka Federal tidak memberikan waktu spesifik kapan kenaikan itu akan datang, meskipun ada indikasi bahwa itu bisa terjadi segera setelah pertemuan Maret. Pernyataan itu diterima tanpa perbedaan pendapat.
Ketua Jerome Powell menambahkan bahwa The Fed dapat bergerak di jalur yang agresif dan mengatakan pembelian aset juga kemungkinan akan berhenti pada bulan Maret, dan bank sentral merilis sebuah makalah yang menguraikan prinsip-prinsip untuk mulai “mengurangi secara signifikan” (Tightening) kepemilikan obligasi di neraca tanpa menunjukkan kerangka waktu tertentu.
Selain itu, komite mencatat pembelian obligasi bulanan bank sentral akan dilanjutkan pada hanya $30 miliar pada bulan Februari, menunjukkan bahwa program ini diharapkan berakhir pada bulan Maret juga pada saat yang sama dengan kenaikan suku bunga.
Kebijakan zero-Covid China dapat membebani mata uang Australia, dimana strategi zero-covid berimplikasi pada penawaran dan permintaan, tetapi hal itu bisa saja memakan permintaan China untuk bahan mentah tertentu. Negara australia menyumplai bahan baku terbesar ke china seperti bijih besi, konsentrat, batu bara, gas alam, emas, daging sapi. Dengan adanya strategy zero-covid pada china yang berdampak besar terhadap negara australia dalam export bahan baku ke china.
Dari data index fear dan greed sentiment menandakan risk off yang dimana dapat mendukung USD Bullish dan AUD melemah. Dari data dukungan diatas dapat kita simpulkan bahwa AUDUSD mengalami akan mengalami Bearish.
Efek Terhadap Pasar :
– AUDUSD Bearish.
Trading Plan :
Enter Posisi SELL
R1 : 0.7164
R2 : 0.7184
R3 : 0.7218
Take Profit :
S1 : 0.7068
S2 : 0.7001
S3 : 0.6891
Sumber:
https://www.cnbc.com/2022/01/26/fed-decision-january-2022-.html