Surabaya,20 Desember 2021
Oleh: Leo Andre
Editor : Steven G. Tunas
Kasus COVID-19 telah memecahkan rekor selama beberapa hari terakhir di Australia hal ini dipicu oleh varian Omicron yang lebih menular, tetapi Pemerintahan Australia bersikeras bahwa membatasi penyebaran virus menjadi tanggung jawab pribadi.Tentunya hal ini dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di tengah penyebaran virus omicron di negara tersebut di tambah dengan data jika The Fed sedang melakukan pengurangan QE sebesar $30 milliar USD perbulan yang kemungkinan akan di perbesar pada bulan bulan berikut nya untuk meredam dampak inflasi.Meski demikian sebagian negara besar telah membuka kembali selama beberapa minggu terakhir setelah inokulasi yang lebih tinggi meskipun ada ancaman dari varian omicron yang jauh lebih menular di bandingkan delta.Pemerintah sekarang berencana untuk meluncurkan suntikan booster dengan mendesak negara bagian untuk membuka kembali ratusan pusat imunisasi yang di tutup setelah permintaan melambat ketika dosis ganda pada orangi di atas 16 tahun mencapat 80%.
Beberapa data menunjukkan bahwa efek dari virus omicron sendiri akan ringan pada orang yang sudah di vaksinasi,meski demikian kita tidak boleh mengabaikan dengan ledakan penyebaran nya.Menurut Wakil Perdana Menteri Victoria James Merlino mengatakan sementara varian Omicron menimbulkan kekhawatiran, orang-orang harus mengambil langkah-langkah yang masuk akal, seperti mengenakan topeng, untuk melindungi diri mereka sendiri.
Dampak Terhadap Pasar: AUD/USD Bearish
Entry Sell
R1: 0.714391
R2: 0.718127
R3: 0.722512
Take Profit
S1: 0.704158
S2: 0.699014
S3: 0.691239
Sumber Berita:
https://www.reuters.com/world/asia-pacific/australia-says-it-is-well-prepared-mounting-covid-19-cases-2021-12-19/
https://www.reuters.com/world/asia-pacific/australia-rules-out-lockdowns-despite-omicron-surge-2021-12-21/
https://www.reuters.com/world/omicron-spreading-infecting-vaccinated-who-2021-12-20/