Rio Wibawa
Jakarta, 9 Mei 2022, 10:54 WIB
Kebijakan nol Covid di Cina membuat Shanghai kembali harus melakukan lockdown guna menekan jumlah kasus covid yang beredar walau angka kasus harian telah mengalami penurunan. Lockdown telah dilakukan berkepanjangan di Tiongkok semenjak kasus covid meningkat drastic dan membuat perekonomian Tiongkok, salah satu yang terbesar di dunia, terhambat. Hal ini akan membuat permintaan komoditas menurun dan akan membebani mata uang komoditas seperti AUD dan NZD ke depannya. Selain itu, di Australia, proses awal eleksi sedang berlangsung dan menunjukkan kubu lawan Scott Morrison, Perdana Menteri saat ini, memperjauh keunggulannya dibandingkan Morrison sendiri di angka 54% – 46%. Adanya kejadian dimana kubu oposisi berada di depan atau unggul dibandingkan kubu pemerintahan yang sedang menjabat biasa membuat mata uang negara tersebut melemah, dan hal ini juga berlaku bagi mata uang AUD dimana adanya keunggulan kubu oposisi dari Morrison akan melemahkan AUD ke depan terutama jika Morrison kalah dalam pemilu yang akan diadakan 2 minggu lagi.
Kesimpulan:
Lockdown berkepanjangan di Tiongkok serta proses pemilihan umum awal di Australia yang menunjukkan bahwa kubu oposisi dari Perdana Menteri Morrison unggul dibandingkan dia akan melemahkan mata uang AUD ke depan.
Efek terhadap Pasar: Tren Bearish untuk AUD
Pasangan Pair untuk ditrade: AUD / USD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 0.73926
Resistance 2: 0.72582
Resistance 1: 0.71077
Target Take Profit
Support 1: 0.69841
Support 2: 0.68539
Support 3: 0.66563
Sumber:
https://www.reuters.com/world/asia-pacific/early-voting-begins-australia-election-with-opposition-ahead-polls-2022-05-09/
https://www.reuters.com/business/dollar-climbs-nerves-jolt-stockmarkets-2022-05-09/