Tuesday , 19 March 2024

Membaca Arah Besar Pasar

Jakarta, 10 Agustus 2022, by Reza Aswin

 

Pendahuluan

Membaca arah besar pasar merupakan factor penentu seorang trader dapat profit atau tidak, selain Money Management. 90% trader di Indonesia menggunakan Analisa Teknikal untuk memprediksi harga kedepannya berdasarkan historical yang berbasis harga dan volume di pasar uang. Ini tidak sepenuhnya salah karena Dow Theory didasari oleh hipotesis pasar efesien yang menyatakan bahwa harga asset menggabungkan semua informasi yang tersedia. Ini merupakan antithesis dari perilaku ekonomi. Hanya saja Analisa Teknikal ini dibuat menjadi sangat sederhana dan akhirnya menyesatkan bagi Trader Pemula yang hanya mengetahui kulitnya saja. Hanya 10% Trader di Indonesia bahkan di dunia yang mengerti cara memilih pair yang sedang diminati oleh pelaku pasar  serta mengetahui arahnya. Kelompok ini mempergunakan Analisa Fundamental dimana mempunyai konsep bahwa harga terbentuka karena adanya suatu sebab, dan semuanya akan tervisualisasikan dalam bentuk candle2 dan grafik, sebagai akibatnya. Karena hubungannya adalah sebab dan akibat maka Analisa Fundamental dan Teknikal tidak dapat dipisahkan secara ekstrim layaknya para Trader aliran garis keras teknikal mengatakan bahwa Fundamental itu suka telat dan tidak penting, padahal setelah bicara seperti itu mereka mengatakan bahwa “ Harga itu nggak ada yang tau, bisa naik atau turun. Jika saya tau maka saya sudah jual rumah dan mobil untuk Buy or Sell pair tertentu”. Marketing, Konsultan atau Mentor ini lupa bahwa jika tidak tau harga akan kemana, lebih baik pindah profesi jadi tukang Jeruk, karena dia tau harga Jeruk akan kemana.

Baca Juga :   Mata Uang US Dollar Dapat Menguat

 

Fundamental

Kemarin dalam tulisan saya mengenai “ Cara Mudah Menganalisa Fundamental ” sempat membahas bahwa :

  1. Ketua The Fed Jerome Powell telah menyatakan bahwa kemungkinan bahwa kenaikan suku bunga tidak akan sebesar 75 bps jika angka inflasi mulai terkendali.
  2. Data tenaga kerja yang sangat kuat ini tentunya menjadi informasi bahwa The Fed akan tetap pada strategy menaikan suku bunga kedepannya guna mengurangi demand sehingga angka inflasi dapat turun kedepannya.

Nah hari ini para pelaku pasar akan menunggu data CPI  Amerika Serikat yang merupakan salah satu factor dari perubahan angka inflasi. Apabila data CPI naik maka angka inflasi Amerika Serikat naik dan tentunya The Fed akan kembali agresif menaikan suku bunga dan tentunya US Dollar akan menguat, begitu juga sebaliknya.

 

Analisa

Analisa Lu gimana Rez ???

  • Saat ini harga minyak dunia turun dibawah $100 / barel maka diprediksi angka inflasi akan turun
  • Kalo angka inflasi turun maka The Fed akan tidak terlalu agresif naikan suku bunga kedepannya.
Baca Juga :   Kenaikan Harga Minyak Membuat pairs USD/CAD Tertekan

 

Strategy Trading

  • Harga akan terlihat sideways karena antara Fundamental yang ada, saat ini tidak sesuai dengan Teknikal.
  • US Dollar akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah.
  • Gold dan Oil sebaiknya dihindari pada harga saat ini

 

 

Disclaimer :

  • Tulisan pada artikel ini bukan DAILY SIGNAL sebaiknya gunakan ini sebagai Pengetahuan.
  • Trading forex on line adalah instrument keuangan paling berbahaya di dunia, jangan pernah gunakan uang Bank atau Pinjaman atau uang untuk keperluan rumah tangga.
  • Trading forex on line dapat beresiko habisnya dana yang disetorkan sehingga dianjurkan tidak untuk penderita Jantung dan penyakit dalam lainnya.

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Data Tenaga Kerja Amerika Serikat Terlihat Sedikit Melemah

Jakarta ,11 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Data sektor tenaga …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami