Jumat,10 Juni 2022
Oleh : Leo Andre D & Steven G Tunas
Indeks saham AS ditutup dengan merah pada kamis, karena kekhawatiran pelaku pasar akan meningkatnya inflasi yang akan di rilis jumat ini. Penjualan saham pun meningkat menjelang akhir sesi, Dengan saham-saham yang memiliki marketcap terbesar memimpin penurunan, seperti Apple Inc (AAPL.O) dan Amazon.com Inc (AMZN.O) masing-masing turun 3,6% dan 4,2%, dan memberikan tekanan paling besar pada S&P 500 dan Nasdaq.serta 11 sektor S&p 500 juga mengalami koreksi. Hal tersebut membuat Treasury 10-tahun AS naik sebanyak 3,073%, level tertinggi sejak 11 Mei. Dilain sisi kenaikan tajam minyak baru-baru ini juga membebani sentiment pelaku pasar bahwa inflasi akan bisa lebih tinggi dari perkiraan karena factor yang bisa mendorong kenaikan inflasi di US adalah harga energy.
Hal tersebut membuat ketiga indeks utama mencatat persentase penurunan harian terbesar sejak pertengahan Mei. S&P 500 turun 15,7% untuk tahun ini sejauh ini dan Nasdaq turun sekitar 25%. Karena pelaku pasar membaca bahwa inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga lebih agresif dari yang diperkirakan sebelumnya. Bank sentral telah menaikkan suku bunga jangka pendeknya sebesar tiga perempat poin persentase tahun ini dan bermaksud untuk
Arah Market
Dengan melihat fenomena di atas, maka dapat disimpulkan indeks saham US seperti S&P 500,DJ30, serta Nasdaq berpotensi mengalami koreksi yang di dorong oleh Inflasi di AS, yang bisa mendorong tidakan agresif The Fed kedepan nya untuk menaikkan suku bunga dengan lebih agresif.
Indeks DJ30 sideways mengarah ke Bearish
Entry Sell
R1: 32520.15
R2: 32765.21
R3: 33014.42
Take Profit
S1: 31822.36
S2: 31568.99
S3: 31348.86
Indeks NQ100 sideways mengarah ke Bearish
R1: 12485.282337
R2: 12742.771603
R3: 12929.229348
Take Profit
S1: 11505.498777
S2: 11248.781793
S3: 10983.2125