Rio Wibawa
Jakarta, 1 April 2022, 12:22 WIB
Presiden Rusia, Putin, menegaskan kembali bahwa pembelian minyak dan gas dari Rusia per tanggal 1 April 2022, harus dibayar menggunakan Ruble dan tidak dapat menggunakan Euro maupun USD sebagai mata uang pembayaran. Ketidakmampuan pembayaran menggunakan Ruble akan dianggap sebagai default terhadap kontrak perdagangan dari sisi pembeli sehingga kontrak yang sedang berlangsung tidak akan dilanjutkan. Pihak Eropa yang sangat bergantung pada suplai minyak dan gas dari Rusia menyatakan bahwa mereka tidak akan mengikuti permintaan Putin ini dan berusaha mencari sumber energi dari tempat lain namun mencari alternative lain dalam waktu singkat akan sulit dilakukan sehingga besar kemungkinan terjadinya kekurangan energi di Eropa dan harga energi di Eropa meningkat tajam, menyebabkan semakin naiknya inflasi sementara pertumbuhan ekonomi akan terhambat. Ini akan membuat kondisi yang dinamakan stagflasi dimana inflasi terus naik sementara pertumbuhan ekonomi melambat. Ini tentu akan menekan mata uang Euro di pasaran, terutama terhadap mata uang USD dimana bank sentralnya, The FED, ingin menaikkan suku bunga secara agresif tahun ini.
Kesimpulan:
Adanya penegasan Putin bahwa pihak luar yang ingin membeli minyak dan gas Rusia harus melakukan pembayaran menggunakan Ruble serta pihak Eropa yang menolak permintaan ini akan dapat melemahkan mata uang Euro di pasaran karena besar kemungkinan Eropa tidak akan memiliki suplai energi yang cukup untuk menjalanlan perekonomiannya.
Efek terhadap Pasar: Tren Bearish untuk EUR
Pasangan Pair untuk ditrade: EUR / USD
Indikator Angka Ekonomi:
EUR = -3.57
USD = +0.85
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 1.13172
Resistance 2: 1.11963
Resistance 1: 1.10865
Target Take Profit
Support 1: 1.09491
Support 2: 1.08537
Support 3: 1.07865
Sumber:
https://www.reuters.com/world/europe/ukraine-preparing-new-russian-offensive-east-zelenskiy-says-2022-03-30/