Sunday , 6 October 2024

Pengendalian Inflasi tanpa Kenaikan Suku Bunga

Written by: Reza Aswin, Jakarta 27 Juni 2011

Tiba tiba harga minyak  tergelincir turun apakah karena krisis kawasan Eropa atau ini merupakan skenario besar dari bank sentral?  Saat harga minyak turun apakah harga emas akan mengikuti keadaan komiditas dunia saat ini ?  Bukankah emas merupakan investasi yang banyak diminati oleh para pelaku pasar disaat Risk appetite ditinggalkan ?

Fundamental

Tanggal 28 Juni 2011 merupakan jadwal Voting Parlemen Yunani terhadap rencana penghematan negara yang saat ini sedang terkena Krisis Hutang. Rencana penghematan sebesar 78 Milyard euro yang meliputi rencana kenaikan pajak, memangkas belanja dan menjual aset negara, tentunya mendapat tentangan dari partai oposisi konservatif Yunani yang dinilai akan sangat membebani mereka. Banyak analis mengatakan bahwa Krisis Hutang dikawasan eropa cenderung sangat sulit  terselesaikan dalam waktu singkat mengingat Yunani sangat membutuhkan dana bantuan (bailout) untuk memenuhi kewajiban obligasi senilai 6,6 miliar euro yang akan jatuh tempo bulan Agustus mendatang. Pemerintah zona euro sedang membahas paket bailout kedua untuk Yunani yang akan berjalan mulai dari 2011-2014 dan bisa mencapai € 120 miliar ($ 170 miliar), termasuk 30 miliar euro dari sektor swasta.

Keadaan bertambah buruk setelah Moody `s Investor Service mengatakan bahwa dapat menurunkan peringkat 13 bank Italia karena pertumbuhan ekonomi melambat dan potensi krisis pemerintah akan mendorong suku bunga negara lebih tinggi. Bank Italia juga sedang stress test oleh regulator Eropa bulan depan untuk menilai apakah mereka memiliki modal yang cukup, sedangkan Bank of England mungkin akan menambah pelonggaran kuantitatif dan mempertahankan suku bunga di level terendah dalam sejarah. Pernyataan tersebut kemudian kian ditegaskan oleh minutes (catatan rapat) BoE yang mengungkapkan sebagian anggota komisi kebijakan lainnya juga sependapat tentang suramnya prospek ekonomi Inggris.

Dengan melihat fenomena diatas maka perekonomian eropa telah memasuki zona merah seperti yang digambarkan oleh Euro Central Bank, “Pada dasarnya secara pribadi, saya akan mengatakan ini adalah merah,” kata Trichet kepada wartawan ketika ditanya apa warna lampu lalu lintas European Systemic Risk Board dalam kaitannya dengan gejolak hutang. “Pesan dari dewan adalah bahwa hal tersebut adalah ancaman paling serius terhadap stabilitas keuangan.” Pemegang obligasi swasta akan diminta untuk berkomitmen untuk roll over obligasi Yunani mereka ketika mereka jatuh tempo, namun Trichet mengatakan potensi bentuk rollover sektor swasta termasuk hutang Yunani, ini tak dibahas dalam pertemuan tersebut. Dengan segala permasalahan di kawasan uni eropa, maka ekspektasi kenaikan suku bunga Euro untuk bulan juli tentunya akan menjadi kurang optimis, terlebih lagi Trichet harus mulai berkomunikasi dengan penggantinya, setelah Para pemimpin Uni Eropa Jumat (24/6) lalu memutuskan untuk menunjuk Gubernur Bank Sentral Italia Mario Draghi sebagai Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) berikutnya. Keputusan itu diambil setelah dua hari pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels. Draghi menggantikan Jean-Claude Trichet, yang akan mundur pada 31 Oktober mendatang, dengan masa jabatan hingga 31 Oktober 2019.

Baca Juga :   Economic Recovery and Monetary Policy Tightening

Di lain pihak, dollar masih mendapatkan sentimen positif dari pernyataan The Fed sebelumnya. Setelah rapat kebijakan moneter tanggal 23 Juni 2011 yang menghasilkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga di level mendekati nol persen, The Fed mengindikasikan bahwa tidak akan ada sekuel pelonggaran kuantitatif (Quantitative Easing/QE) menyusul berakhirnya program QE2 setelah menyesaikan pembelian $ 600 miliar obligasi akhir Juni ini. Bernanke memang tidak secara langsung mengatakan bahwa pelonggaran lebih lanjut tidak akan pernah terjadi, namun Bernanke cukup tegas mengindikasikan kecilnya kemungkinan untuk itu. Federal Reserve pada Rabu memangkas proyeksi untuk pertumbuhan ekonomi AS, tetapi tidak menunjukkan adanya dukungan moneter lebih lanjut, mengatakan pertumbuhan akan segera membaik. Dalam proyeksi kuartalan yang dirilis pada akhir pertemuan kebijakan dua hari, bank sentral mengatakan perekonomian AS akan tumbuh 2,7 sampai 2,9 persen tahun ini, prediksi yang diturunkan dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,1 sampai 3,3 persen dirilis pada bulan April. Dikatakan bahwa pertumbuhan 2012 berada di kisaran 3,3 sampai 3,7 persen. Pada bulan April, ekonomi kemungkinan akan berkembang persen agak lebih cepat 3,5 sampai  4,2 persen  tahun depan. The Fed akan “siap untuk mengambil tindakan lebih, jelas, jika kondisi terjamin,” termasuk pembelian sekuritas Treasury lebih banyak, kata Bernanke kemarin setelah para bankir sentral AS bertemu di Washington. Ekonomi mungkin akan mengatasi kendala dari naiknya harga energi dan gangguan manufaktur Jepang, katanya. Namun, harga rumah merosot, pengangguran yang tinggi dan kelemahan dalam sistem keuangan mungkin menahan pemulihan dalam jangka panjang, katanya.

Baca Juga :   Biden Mengatakan RUU "Infrastruktur" Akan DiSahkan Dalam Waktu Seminggu

Setelah The Fed menurunkan angka pertumbuhan Amerika Serikat maka harga minyak dunia tertekan, selain itu karena adanya pengumuman mendadak dari IEA untuk melepas supply cadangan minyak darurat sebesar 60 juta barel.  Penurunan harga minyak yang signifikan menyebabkan tingkat inflasi dunia akan terhambat sehingga berdampak pada turunnya harga emas yang mulai diperdagangkan di sekitar harga 1.500/ troy ounce saat ini. Jika ini berlanjut secara simultan maka tahap berikutnya safe-haven akan di lepas oleh pelaku pasar karena inflasi dunia akan terkendali. Pengendalian inflasi tanpa menaikan suku bunga dikatakan oleh PM Cina Wen Jiabao. Wen mengatakan bahwa upaya China untuk membendung inflasi telah berhasil dan upaya untuk menekan laju kenaikan Consumer Price Index (CPI)  melambat. Cina telah menghentikan tingkat suku bunga selama 11 minggu, kesenjangan kenaikan terpanjang sejak dimulai pada Oktober. Namun beberapa analis memprediksi inflasi akan melampaui 6 % untuk pertama kalinya sejak 2008 pada bulan depan

 

 

 

 

To contact the editor responsible for this story:  Reza Aswin  at PT. ABC Future Indonesia   rz_aswin@yahoo.com

About Reza File

To contact the editor responsible for this story : Reza Aswin at PT. ABC Future Indonesia email : rz_aswin@yahoo.com

Check Also

Bank Sentral Swiss Akan Menjadi Fokus Pelaku Pasar

Jakarta , 26 September 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami