Surabaya,22 Desember 2021
Oleh: Leo Andre
Editor : Steven G. Tunas
Peningkatan kasus covid varian omicron di inggris tidak membuat perdana mentri Boris Johnson memberkakukan pembatasan COVID 19 baru di inggris sebelum natal tapi situasinya tetap sangat sulit dan pemerintah mungkin perlu bertindak setelahnya.Meski demikian Johnson mengatakan bahwa sementara orang dapat melanjutkan rencana Natal mereka, dia mendesak mereka untuk berhati-hati dan mengikuti saran seperti membuka jendela dan melakukan tes sebelum mengunjungi kerabat lanjut usia atau rentan.
Ketidakpastian tetap seputar seberapa besar kemungkinan orang membutuhkan perawatan di rumah sakit setelah terinfeksi Omicron, dibandingkan dengan varian sebelumnya, serta dampak dosis booster vaksin, yang diluncurkan dengan cepat masih menjadi pertanyaan sebagian pihak.Meskipun demikian FTSE 100 naik 1,4% yang ti dutup pada Selasa, sejalan dengan rekan-rekan Eropanya. Dikarenakan perdana mentri Boris Johnson yang menolak langkah langkah pembatasan jarak yang dapat membuat ekonomi menjadi melambat.Selain itu Moderna mengatakan dosis booster vaksin COVID-19 terbukti efektif melawan strain omicron dalam pengujian laboratorium. Sementara itu, pinjaman bersih sektor publik Inggris menyempit menjadi £17,4 miliar pada November, masih merupakan kekurangan anggaran terbesar kedua sejak pencatatan dimulai pada 1993.Meski demikian Utang bersih sektor publik mencapai 2,318 triliun pound, setara dengan 96,1% dari produk domestik bruto dan naik lebih dari 500 miliar pound sejak awal pandemi.
Dampak Terhadap Pasar: EUR/GBP Bearish
Entry Posisi Sell:
R1: 0.851423
R2: 0.853121
R3: 0.855091
Take Profit:
S1: 0.847824
S2: 0.844665
S3: 0.841983
Sumber Berita:
https://www.reuters.com/world/uk/uk-public-borrowing-totals-174-billion-pounds-november-2021-12-21/