Rio Wibawa
Jakarta, 12 Januari 2022, 15:18 WIB
Jerome Powell pada pertemuan semalam mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Amerika berjalan dengan cepat dan sekarang membutuhkan kebijakan moneter yang lebih ketat. Ia juga menyampaikan bahwa akan terjadi beberapa kenaikan suku bunga pada tahun ini. Selain iu, ia menambahkan bahwa The FED akan mengurangi neracanya namun, ia tidak memberikan waktu pasti ataupun saat bersamaan dengan selesainya QE di bulan Maret mendatang. Hal ini membuat para pelaku pasar menganggap perkataan Powell tidak sehawkish yang mereka kira dan menyebabkan pelemahan sementara USD di pasaran. Selain itu, adanya rilis data inflasi Amerika Serikat nanti malam pkul 20:30 WIB akan mempengaruhi pergerakan mata uang USD. Banyak analis yang memprediksi bahwa data inflasi nanti akan menunjukkan level yang tinggi dan akan menekan The FED untuk memberlakukan kebijakan moneter yang lebih ketat lagi ke depannya dan akan membuat USD kembali menguat.
Kesimpulan:
Pernyataan Jerome Powell semalam yang dinilai tidak terlalu hawkish oleh pelaku pasar memuat USD mengalami pelemahan untuk saat ini namun tidak mengubah tren besar penguatan USD terutama jika data inflasi yang akan dirilis nanti malam menunjukkan level yang tinggi..
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD
Pasangan Pair untuk ditrade: Â USD / JPY
Indikator Angka Ekonomi:
USD = -0.35
JPY =-4.63
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Support 1: 115.181
Support 2: 114.858
Support 3: 114.344
Target Take Profit
Resistance 3: 117.787
Resistance 2: 117.001
Resistance 1: 116.144
Sumber:
https://www.reuters.com/markets/europe/dollar-swoons-powell-soothes-policy-fears-cpi-test-looms-2022-01-12/