Bandung, 17 Juni 2021 08.00 WIB oleh Irwan Redyawan
Dini hari tadi waktu Indonesia, The Fed telah merilis notulen (minutes of meeting) rapat Komite Pengambil Kebijakan (FOMC) edisi Juni 2021. Dalam notulen tersebut, nada-nada hawkish terpancar bahwa pemulihan ekonomi amerika cukup signifikan akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang. Pernyataan lainnya juga mencatat kemajuan program vaksinasi terhadap pandemi covid 19, didukung dengan penguatan dalam sektor ekonomi dan pekerjaan serta sektor lainnya yang paling terpengaruh oleh pandemi meskipun tetap lemah tetapi telah menunjukkan peningkatan.
Sementara itu berdasarkan data ekonomi, jepang menjadi negara yang paling buruk diantara negara maju lainnya hal ini diprediksi membuat Bank Sentral Jepang BOJ akan terus melakukan program stimulus QE dalam jangka waktu lama, agar dapat mencapai pemulihan ekonomi serta didukung dengan beberapa daerah di jepang yang menolak penyelenggaran Olimpiade karena lonjakan kasus pandemi covid 19 daerah tersebut dan belum merata nya vaksinasi di jepang. Sejauh ini Jepang telah melaporkan lebih dari 426.000 kasus Covid-19 dan 7.577 angka kematian, menurut data Universitas John Hopkins.
Efek Terhadap Pasar
Hasil FOMC yang bernada hawkish serta peningkatan beberapa sektor ekonomi amerika yang kembali menguat dan ekonomi negara Jepang masih melemah di dukung kasus pandemic covid 19 yang masih belum usai membuat pair USDJPY menguat kedepannya.
Ekspektasi Pasar :
di perkirakan pair USDJPY D bergerak dalam range 109.173 – 110.407
Trading Plan :
Buy Limit 109.173 s/d 110.091 Take profit diantara 111.009 s/d 111.927
Grafik USDJPY timeframe D1 (daily)