Jakarta , 26 Juli 2024 By. Reza Aswin
Apa yang terjadi di pasar
Pertumbuhan ekonomi negara Amerika Serikat pada kuartal kedua tahun ini dilaporkan meningkat dari 1,4% menjadi 2,8%. Keadaan ini disebabkan oleh konsumsi yang kuat, naiknya belanja pemerintah dan peningkatan investasi yang cukup besar. Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua atau lebih dikenal dengan GDP Q2 merupakan ukuran barang dan jasa yang di produksi, selama periode April hingga Juni. Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menilai laporan GDP sebagai “ Penegasan jalur yang ditempuh menuju pertumbuhan stabil dengan angka inflasi menurun “. Walaupun demikian banyak tanda tanda bahwa pertumbuhan ini dapat melambat akibat tingginya suku bunga Fed, naiknya tunggakan kartu kredit yang mencapai titik tertinggi dan menurunnya pesanan untuk barang tahan lama seperti pesawat terbang, peralatan dan computer, secara tidak terduga berada dalam level -6,6%. Keadaan ini tentunya kembali menghidupkan spekulasi bahwa ancaman terhadap terjadinya resesi besar dapat terjadi dikemudian hari. Kurva imbal hasil terbalik yang masih memberikan sinyal resesi bagi perekonomian Amerika, masih terus berkerkedip sejak tahun 2022. Malam ini akan dirilis data PCE Price Index yang merupakan indicator dari Fed untuk mengukur angka inflasi yang sebenarnya bagi Amerika Serikat.
Ekspektasi Pasar
Dengan melihat Fenomena yang terjadi saat ini maka diprediksi USDJPY = Cenderung Bearish – CADJPY = Cenderung Bearish – CHFJPY = Cenderung Bearish
Trading Plan :
USDJPY: SELL
Sell Limit: 154.63 – 155.99 dengan target 150.30 – 152.48
Stoploss 158.28
Grafik USDJPY time frame D1
CADJPY: Sell
Sell Limit: 111.70 – 112.84 dengan target 108.11 – 109.62
Stoploss 114.83
Grafik CADJPY time frame D1
CHFJPY: SELL
Sell Limit: 175.21 – 176.83 dengan target 170.76 – 172.73
Stoploss 179.63
Grafik CHFJPY time frame D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan. Trading pada prinsipnya adalah Risk Management dan bukan Profitabilitas semata.