Powell kembali Menekankan Nada Hawkishnya

Rio Wibawa

Jakarta, 18 Mei 2022, 10:58 WIB

 

Jerome Powell, kepala The FED, kembali menekankan bahwa The FED akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat inflasi turun ke level 2% dengan cara terus menaikkan suku bunga secara agresif. Ia menambahkan bahwa kenaikan sebanyak 50 basis poin akan dilakukan di meeting-meeting mendatang selama kondisi ekonomi masih sama seperti sekarang. Kenaikan secara agresif akan terus dilakukan walaupun tingkat ketenagakerjaan Amerika akan sedikit terganggu dan menyebabkan tingkat pengangguran naik dari 3.6% karena menurut Powell, kenaikan beberapa tick dari tingkat pengangguran ini tidak akan merusak pasar ketenagakerjaan yang kuat. Pernyataan Powell ini tentu membuat sentimen positif muncul terhadap USD di tengah pelemahannya selama 2 hari ini dan akan membuat USD kembali menguat di perdagangan.

Di sisi lain, Deputi Gubernur Bank of Japan, Masayoshi Amamiya, mengatakan bahwa BoJ harus mempertahankan tingkat stimulus saat ini untuk mendukung ekonomi Jepang karena tingkat inflasi Jepang berada di bawah 2%. Ia menambahkan bahwa jika stimulus dikurangi makan akan memberikan tekanan pelemahan pada ekonomi dan menjadikan target inflasi di angka 2% semakin sulit dicapai. Sementara itu, data GDP Jepang baru saja dirilis hari ini dan menunjukkan penurunan 1%, di bawah prediksi para pengamat ekonomi, namun masih menunjukkan angka penurunan pertama dalam dua kali dalam tiga bulan pertama 2022. Adanya data yang lemah ini memunculkan kemungkinan bahwa Kishida, Perdana Menteri Jepang, untuk mengeluarkan stimulus lebih besar guna menyokong perekonomian Jepang. Adanya faktor-faktor diatas dapat membuat JPY kembali melemah di perdagangan terutama jika jumlah stimulus diperbesar oleh Kishida.

Baca Juga :   OPEC+ Siap Mendorong Peningkatan Produksi Minyak Ketika Kunjungan Biden Semakin Dekat

 

Kesimpulan:

Mata uang USD dapat menguat di perdagangan dengan nada hawkish yang kembali ditunjukkan Powell, sementara mata uang JPY dapat melemah di perdagangan dengan adanya data GDP yang minus serta pernyataan Amamiya bahwa BoJ harus mempertahankan tingkat stimulus yang longgar.

 

Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD, Tren Bearish untuk JPY

 

Pasangan Pair untuk ditrade: USD / JPY

 

Timeframe: D1

 

Target Open Posisi

Support 1: 128.894

Support 2: 127.632

Support 3: 126.887

 

Target Take Profit

Resistance 3: 131.662

Resistance 2: 130.842

Resistance 1: 129.664

 

Sumber:

https://www.cnbc.com/2022/05/17/powell-says-the-fed-will-not-hesitate-to-keep-raising-rates-until-inflation-comes-down.html

https://www.cnbc.com/2022/05/17/powell-says-the-fed-will-not-hesitate-to-keep-raising-rates-until-inflation-comes-down.html

https://www.reuters.com/world/asia-pacific/boj-deputy-vows-maintain-monetary-stimulus-despite-price-pressures-2022-05-17/

https://www.reuters.com/markets/asia/japans-q1-gdp-shrinks-ukraine-cost-living-cloud-outlook-2022-05-18/

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami