Thursday , 28 March 2024

Presiden Joe Biden Bersama Para Pemimpin Eropa dan NATO Bersiap Memberikan Sanksi Lebih Pada Rusia, Inflasi Semakin Tinggi Karena Terganggunya Rantai Pasok

Kebumen, 24 Maret 2022, by Aris MS

Presiden Joe Biden menuju ke Brussel untuk pertemuan dengan anggota G-7 dan NATO mengenai situasi di Ukraina saat Rusia melanjutkan serangannya. Tambahan  sanksi tersebut, akan berdampak pukulan balik terhadap Barat akan menimpa Eropa secara tidak proporsional, menyebabkan akan ada banyak uang berputar dari Eropa dan kembali ke Amerika Serikat.

Efek Terhadap Rantai Pasok

Harga komoditas seperti minyak dan gandum telah naik karena ketegangan di Ukraina meningkat, memberikan tekanan tambahan pada inflasi yang sudah tinggi karena hambatan rantai pasokan. Harga minyak melonjak 5% menjadi lebih dari $ 121 per barel pada hari Rabu karena gangguan pada ekspor minyak mentah Rusia dan Kazakh melalui pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC) menambah kekhawatiran atas ketatnya pasokan global ditambah data pemerintah AS menunjukkan konsumsi mingguan jauh melampaui perkiraan pasar. Sementara Stok minyak mentah AS turun 2,5 juta barel pekan lalu, menurut data pemerintah, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan moderat. Produksi minyak mentah tetap datar di 11,6 juta barel per hari selama tujuh minggu berturut-turut.Hal-hal tersebut akan membuat harga minyak melambung lebih tinggi.

Baca Juga :   (CAD) Canada sebagai Salah Satu Negara Penghasil Minyak Terbesar akan mengalami Penguatan

Dampak dari Inflasi yang tinggi

Meningkatnya inflasi telah menyebabkan banyak bank sentral, termasuk Federal Reserve AS, mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan harga, seperti dengan menaikkan suku bunga ,dengan kemungkinan menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin pada pertemuan mendatang.

Dampak ini juga terasa di wilayah Inggris.  Inflasi tahunan Inggris mencapai 6,2% di bulan Februari, tertinggi sejak Maret 1992. Meski Bank of England telah menaikkan suku bunga pada tiga pertemuan kebijakan moneter berturut-turut, dari 0,1% menjadi 0,75%, hal ini masih belum berdampak langsung terhadap ekonomi Inggris, terlebih setelah Komite Kebijakan Moneter menyampaikan nada yang lebih dovish dari yang diharapkan oleh pasar pekan lalu dan adanya pernyataan dari Menteri keuangan Inggris Rishi Sunak bahwa Perekonomian Inggris akan tumbuh lebih lambat tahun ini daripada yang diperkirakan sebelumnya dan inflasi akan jauh lebih tinggi, diperkirakan inflasi akan mencapai puncaknya pada 8% pada kuartal kedua tahun 2022.

Kesimpulan:

USD menguat karena Kebijakan The FED yang Hawkish

Baca Juga :   Kesaksian Powell Membuat USDJPY Memguat dan EURUSD Melemah

GBP melemah karena perlambatan ekonomi dan kebijakan BOE yang cenderung Dovish

EUR melemah akibat efek balik dari sanksi terhadap Rusia.

OIL menguat karena tingginya permintaan dan kelangkaan pasokan

Emas menguat sebagai nilai lindung dari ketidak pastian perang dan tingginya inflasi.

 

EURUSD-SELL

SELL  LIMIT       :  1.1045 – 1.1004

TARGET PROFIT :  1.0923 – 1.0882

GBPUSD-SELL

SELL  LIMIT       :  1.3278 – 1.3226

TARGET PROFIT :  1.3099 – 1.3025

OIL – BUY

BUY LIMIT         :  110.17 – 112.78

TARGET PROFIT :  119.76 – 124.13

XAUUSD – BUY

BUY LIMIT         :  1925.24 – 1936.97

TARGET PROFIT :  1969.97 – 1991.24

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami