Quantitative Easing : “ Say When…..”

Didalam trading, trend Money Market dapat di Prediksi dengan cara menganalisa semua komponen yang terkait didalamnya. Analisa ini didasari oleh semua faktor yang terkait, mulai dari Fundamental, Teknikal, Psikologi sampai pada Mitos yang sering sulit untuk di terima oleh logika. Keberadaan central bank dalam menentukan kebijakan moneter atau kebijakan fiskal oleh goverment, serta kepentingan sesaat para spekulan di Wallstreets harus menjadi pertimbangan dalam menentukan arah market yang bersifat kontinyu atau temporer.

Banyak orang bertanya mau kemana arah Money market saat ini dimana hampir semua orang mulai pesimis dengan Fundamental yang ada karena arah market seakan akan tidak terprediksi, benarkah demikian adanya ?

Banjir Stimulus mulai melanda dunia, mulai dari eropa sampai dengan amerika serikat, dan apakah ini merupakan kenyataan ataukah hanya ekspektasi pasar? Walaupun ECB belum akan memangkas suku bunganya tetapi perangkat system dana talangan yang berlapis dan semua bertema program pembelian aset obligasi pemerintahan bagi negara-negara yang terlilit hutang, seperti EFSF (European Financial Stability Facility), ESM (European Stability Mechanism) dan yang terkini adalah SMP (Securities Markets Program), yaitu ajang pembelian obligasi pemerintah yang akan dilakukan ECB. Walaupun itu baru wacana tetapi intinya adalah sama dengan quantitative easing nya The Fed.

Disisi lain jika kita bicara mengenai Money Market saat ini, maka kita harus melihat kepentingan Pemerintah Amerika bersama Central Bank nya The Fed, dimana keberadaan policy The Fed tetang stabilitas inflasi dan memperkecil tingkat penganguran merupakan amanat Kongres Amerika Serikat yang tidak dapat di tawar oleh Ben Bernanke sebagai Godfather Central Bank US. Dari hasil pertemuan the Fed pada 31 Juli-1 Agustus lalu yang di rangkum dalam ‘minutes’ Fed-FOMC, sudah disepakati adanya paket stimulus baru jika perkembangan ekonomi AS tidak signifikan. Dengan hasil ini maka secara otomatis para pelaku pasar memfokuskan diri kepada semua data ekonomi amerika serikat, dan terlihat market bereaksi setelah data Jumlah pekerja AS yang mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran naik dalam dua minggu berturut-turut, sebuah pertanda bahwa pasar tenaga kerja AS meskipun membaik sejak musim semi, namun perbaikan tersebut belum merata.

Baca Juga :   Pasar Uang di Awal tahun 2018

Klaim pengangguran awal, yang juga mengindikasikan banyaknya PHK mempunyai data sebagai berikut:  Unemployment Claims naik 372.000 dari sebelumnya 368 dan ini merupakan  tingkat tertinggi dalam waktu sekitar satu bulan terakhir melampaui estimasi para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones Newswires sebesar 365.000.

Data lain yang membuat index dollar terpuruk adalah Core durable goods orders (ex-transportation) AS turun 0,4% untuk bulan Juli; lebih buruk dari prediksi kenaikan 0,5%. Publikasi Juni juga direvisi lebih rendah dari -1,4% menjadi -2.2%.

Untuk minggu depan (27 – 31 Agustus 2012) data ekonomi US yang sangat ditunggu dan menjadi fokus para pelaku pasar adalah Consumer Confidence, GDP (walau hanya Prelim), Pending Home Sales dan Beige Book. Tetapi data diatas akan membuat harga sideways, karena tanggal 31 Agustus 2012 Federal Reserve Chairman Ben Bernanke speech titled “Monetary Policy Since the Crisis” at the Federal Reserve Bank of Kansas City’s Economic Symposium, in Jackson Hole. Para pelaku pasar akan menanti moment ini, apakah Gubernur The Fed Ben Bernanke akan berani mengambil langkah memberikan signal stimulus dengan melihat data ekonomi yang ada sekarang ini, seperti saat QE 2 diluncurkan saat dia menjadi pembicara di Jackson Hole Symposium yang diadakan selama 2 hari berturut turut. Untuk itu jangan pernah melewatkan moment fluktuasi pada tanggal 31 agustus 2012 nanti.

Baca Juga :   SUKSES VAKSINASI, GBP CENDERUNG BULLISH

Apabila para pelaku pasar belum dapat juga melihat signal stimulus dengan jelas pada Jackson Hole Symposium maka Konformasi terakurat akan dilansir pada tanggal 12 – 13 september 2012 dimana The Fed akan mengeluarkan FOMC Statement bersamaan dengan Federal Funds Rate dan dilanjutkan dengan FOMC Press Conference. Ini merupakan titik dimana The Fed akan membeli kembali obligasi pemerintah guna menstabilkan perekonomiannya di masa yang akan datang. Tetapi perlu dicermati bahwa quantitative easing  harus dijawab dengan tegas oleh Ben S. Bernanke dengan suatu latar belakang dan alasan yang jelas bahwa QE akan dilakukan dengan beberapa kriteria yang terinci . Apabila kriteria tersebut tidak diungkap kepada publik, maka sekali lagi, harapan QE3 hanyalah harapan semu semata.

Dengan melihat fenomena yang ada maka anda sudah dapat menentukan strategi transaksi anda pada Futures trading on line ini , dimana dengan mengetahui semua kebijakan moneter dan fiskal, maka sebenarnya arah market dapat terprediksi dengan baik. Kesalahan dalam trading sering muncul dari Human Error antara lain : dalam system leverage yang digunakan, penetapan strategi dan psikologi trading dimana prosentasenya dapat mencapai 80% dari tingkat keberhasilan trading. Ingat bahwa kita merupakan follower dan bukan leading market, ikutin trend yang ada dan jadikan trend is friend.

Jika anda masih ragu akan analisa diatas maka sudah waktunya anda menghubungi Financial Consultant anda…..have a nice trade.

About Reza File

To contact the editor responsible for this story : Reza Aswin at PT. ABC Future Indonesia email : rz_aswin@yahoo.com

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami