Resesi Amerika Serikat yang Ditakutkan Belum Tentu 100% Dapat Terjadi

Rio Wibawa

Jakarta, 20 Juni 2022, 10:48 WIB

Isu resesi yang dalam beberapa waktu terakhir dikumandangkan oleh banyak pelaku pasar ditepis oleh pernyataan Janet Yellen, Menteri Keuangan Amerika Serikat. Ia mengatakan bahwa resesi tidak dekat sama sekali namun tingkat inflasi memang sudah sangat tinggi. Yellen memprediksi bahwa dengan kenaikan suku bunga agresif oleh The FED, ekonomi AS tentu akan melambat ke depannya, namun dengan tingkat pasar tenaga kerja yang telah pulih dan mencapai tingkat ketenagakerjaan yang kuat, resesi dapat dihindari dan tingkat inflasi akan turun dalam beberapa bulan ke depan. Pernyataan dari Menteri Keuangan Janet Yellen ini tentu menunjukkan keyakinannya bahwa kemungkinan terjadinya resesi tidak sebesar yang ada di ekspektasi pelaku pasar dan akan mendorong penguatan USD di perdagangan.

Di sisi lain, Presiden Perancis, Emmanuel Macron sedang mengalami kendala besar dimana ia kehilangan mayoritas mutlak di parlemen. Terjadinya kejadian ini dapat membuat munculnya kelumpuhan politik di Perancis kecuali jika Macron mampu membuat aliansi dengan partai-partai lain. Macron dapat saja melangsungkan perjanjian koalisi dengan partai lainnya untuk menghadapai masalah ini namun terakhir kali metode ini digunakan, koalisi hanya bertahan beberapa bulan. Selain itu, Macron juga dapat menggunakan metode perjanjian berdasarkan tagihan demi tagihan dimana hal ini juga dapat menimbulkan beberapa kendala di waktu depan. Jika 2 metode ini gagal dilakukan maka kelumpuhan politik akan terjadi. Macron dapat mengadakan pemilihan parlemen cepat di saat ini, namun jika ia gagal mendapat kan suara mayoritas kembali, seruan untuk pengunduran dirinya mungkin akan menjadi lebih kuat. Sentimen negatif ini tentu akan semakin memberatkan mata uang EUR di perdagangan.

Baca Juga :   Menteri Keuangan Inggris berjanji untuk mempertajam daya saing di Kota London

Kesimpulan:

Kehilangan mayoritas mutlak di parlemen akan memberatkan posisi Emmanuel Macron dan meningkatnya kelumpuhan politik akan menjadi faktor pelemahan mata uang EUR di perdagangan. Sementara itu, pernyataan Janet Yellen, Menteri Keuangan AS, bahwa resesi tidak dekat sama sekali dan mengingat kuatnya ekonomi AS dan pasar tenaga kerja yang sangat kuat, mata uang USD akan melanjutkan penguatannya di perdagangan.

Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD, Tren Bearish untuk EUR

Pasangan Pair untuk ditrade: EUR / USD

Timeframe: D1

Target Open Posisi

Resistance 3: 1.06733

Resistance 2: 1.06134

Resistance 1: 1.05477

Target Take Profit

Support 1: 1.04983

Support 2: 1.04556

Support 3: 1.04029

Stop Loss: 1.07293

Sumber:

https://www.cnbc.com/2022/06/19/treasury-secretary-janet-yellen-says-recession-isnt-inevitable.html

https://www.reuters.com/business/global-markets-wrapup-1-pix-2022-06-20/

https://www.reuters.com/world/europe/macron-faces-tough-battle-control-parliament-france-votes-2022-06-19/

https://www.reuters.com/world/europe/macrons-hung-parliament-dilemma-what-do-next-2022-06-19/

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Angka Inflasi Amerika Serikat Meningkat

Jakarta , 11 April 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Angka …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami