Rio Wibawa
Jakarta, 28 April 2022, 09:51 WIB
Kemarin, Rusia resmi memberhentikan aliran gasnya menuju Polandia dan Bulgaria sebagai akibat dari ketidakinginan kedua negara tersebut untuk melakukan pembayaran menggunakan rouble. Hari ini, Rusia kembali mengancam negara-negara lainnya bahwa ia tidak akan segan untuk memotong aliran gasnya juga jika tidak menuruti permintaan Rusia untuk membayar kontrak gas tersebut menggunakan rouble. Dengan adanya ancaman dari Rusia, harga gas di Eropa naik tajam dan jika pemutusan aliran gas dari Rusia ini diperluas di Uni Eropa, maka besar kemungkinan resesi akan terjadi karena Uni Eropa tidak akan mampu menggantikan suplai gas dari Rusia dalam waktu dekat serta suplai minyak global yang kian ketat juga tidak membantu. Ini akan menekan penguatan mata uang EUR di perdagangan. Selain itu, faktor tambahan yang dapat melemahkan EUR adalah pernyataan dari Putin, Presiden Rusia, yang mengatakan bahwa negara-negara lain yang ikut campur dalam konflik Rusia dan Ukraina ini akan mendapat balasan yang cepat, menggunakan “instrument-instrumen” yang dimiliki oleh Rusia. Putin tidak menyebutkan secara detil apa yang dimaksud dengan instrument, namun besar kemungkinan yang dimaksud dalam senjata-senjata perang Rusia.
Kesimpulan:
Adanya ancaman dari Rusia untuk memutuskan aliran gasnya kepada negara-negara yang tidak melakukan pembayaran menggunakan Rouble, terutama untuk negara Uni Eropa yang sangat bergantung pada gas tersebut sebagai sumber energinya akan melemahkan mata uang EUR di perdagangan.
Efek terhadap Pasar: Tren Bearish untuk EUR, Tren Bullish untuk USD
Pasangan Pair untuk ditrade: EUR / USD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 1.07965
Resistance 2: 1.06752
Resistance 1: 1.05637
Target Take Profit
Support 1: 1.05055
Support 2: 1.04409
Support 3: 1.03669
Sumber:
https://www.cnbc.com/2022/04/27/russia-ukraine-live-updates.html
https://www.reuters.com/world/europe/ukraine-russia-what-you-need-know-right-now-2022-04-27/