Surabaya,28 Febuary 2022
Oleh: Leo Andre
Editor : Steven G. Tunas
Invasi yang diluncurkan oleh Rusia ke Ukraina di minggu ini membuat Dunia Barat geram. Mereka pun menjatuhkan berbagai sanksi ekonomi ke Negeri Beruang Merah, salah satunya dengan upaya untuk menendang Rusia dari jejaring informasi perbankan internasional yang dikenal sebagai SWIFT.Berdampak pada akses internet seseorang sehingga dalam kasus Rusia, bank-banknya akan sulit mengakses ke pasar keuangan global, seperti dalam melakukan ekspor migas dari Rusia ke dunia dan selama ini pendapatan negara Rusia berasal dari ekspor migas. Oleh sebab itu akan semakin sulit juga pemerintahnya untuk mendanai anggaran jika ekspor migas drop. Ditambah dengan inggris yang memberlakukan larangan maskapai dalam penerbangan nya ke russia, yang dapat menekan ekonomi russia dari dalam.
Akan tetapi dampak SWIFT ini juga bisa membahayakan eropa yang menjadi tempat ekspor gas terbesar russia, jika perdagangan nya di putus tentunya ini akan membuat harga komoditas ekspor russia akan meningkat karena supply di pasaran nya menjadi sedikit. Menurut data dari Badan Uni Eropa untuk Kerjasama Regulator Energi menunjukkan pasokan beberapa negara bisa collapse energi jika terjadi pembekuan atau embargo gas Rusia. Jerman mengimpor sekitar setengah dari gasnya dari Rusia. Kemudian Perancis hanya memperoleh seperempat dari pasokannya dari negara itu. Sumber gas Prancis terbesar adalah Norwegia yang memasok 35%.Italia juga akan menjadi salah satu yang paling terkena dampak ketergantungan 46% pada gas Rusia. Ini terjadi karena Rusia sendiri adalah raja gas alam dunia. Seperempat lebih kebutuhan gas dunia dipasok oleh Rusia. Tepatnya, Rusia memiliki 26,2% pangsa ekspor di seluruh dunia dengan jumlah 197,7 miliar meter kubik, menurut data BP Statistical.
Dampak Terhadap Pasar: EUR/USD Bearish
Entry Sell
R1: 1.125281
R2: 1.134645
R3: 1.146938
Take Profit
S1: 1.105751
S2: 1.094247
S3: 1.081138
Sumber Berita: