Rio Wibawa
Jakarta, 14 Desember 2021, 11:19 WIB
Pada hari Senin, Boris Johnson mengonfirmasi bahwa setidaknya terdapat satu pasien pengidap varian omicron yang meninggal dunia di Inggris dengan total 10 pasien yang telah dilarikan ke rumah sakit akibat varian omicron. Boris Johnson juga mengatakan bahwa Inggris dapat dilanda gelombang infeksi omicron dimana sebuah laporan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris menyatakan bahwa jika laju infeksi omicron terus berlanjut seperti sekarang, omicron dapat menjadi varian yang lebih dominan dari delta pada pertengahan Desember ini. Selain itu, adanya hasil percobaan varian omicron terhadap efek 2 dosis vaksinasi Pfizer dan Astrazeneca yang menghasilkan keputusan bahwa varian omicron dapat mengatasi perlindungan imunitas Pfizer dan Astrazeneca juga menambah kekhawatiran terkait dampak dari varian omicron yang dapat menyebar dengan sangat cepat. Selain itu, terjadi penurunan keseluruhan jumlah pembeli di Inggris karena adanya pembatasan covid-19 yang kembali diberlakukan oleh Boris Johnson. Adanya kekhawitran penyebaran varian omicron serta kembali diberlakukannya aturan lockdown di Inggris akan membuat sentimen negative terhadap GBP menguat.
Kesimpulan:
Cepatnya penyebaran varian omicron di Inggris yang telah memakan satu korban jiwa serta menurunnya angka pembeli di Inggris karena diberlakukannya aturan lockdown akan membuat GBP melemah di perdagangan pekan ini dan dapat mendorong BoE untuk menunda keputusan menaikkan suku bunganya.
Efek terhadap Pasar: Tren Bearish untuk GBP
Pasangan Pair untuk ditrade: GBP / USD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 1.34526
Resistance 2: 1.33583
Resistance 1: 1.32639
Target Take Profit
Support 1: 1.31426
Support 2: 1.30482
Support 3: 1.29358
https://www.reuters.com/world/uk/britain-says-omicron-spreading-phenomenal-rate-2021-12-13/
https://www.reuters.com/business/retail-consumer/uk-shopper-numbers-down-11-last-week-vs-previous-week-springboard-2021-12-13/