Thursday , 28 March 2024

Sinetron Eropa

Beita dari kawasan Eropa bagaikan ceritra sinetron TV yang tak ada habisnya dan selalu penuh dengan kejutan dimana pasar langsung bereaksi saat ada perkembangan dalam krisis hutang dikawasan tersebut. Respon para pelaku pasar pun berganti  ganti dari Risk Appetite ke Risk aversion atau sebaliknya dalam menyikapi perkembangan kawasan tesebut. Apakah Sinetron ini akan Happy Ending atau Menyisakan kisah sedih dari Eropa atau bahkan berlanjut ke episode berikutnya ?

Fundamental

Bencana Finansial dikawasan eropa cukup memprihatinkan, berawal dari negara PIGS (Portugal, Ireland, greece & Spain) maka virus krisis hutang ini siap meruntuhkan perekonomiannya seperti Runtuhnya Lehman Brothers Holdings Inc pada September 2008. Jerman dan Perancis berinisiatif untuk menyelamatkan Krisis Hutang Yunani yang nyaris Default dimana Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicholas Sarkozy dalam sebuah konferensi pers setelah melakukan pertemuan pada hari Jumat mengatakan bahwa solusi telah disepakati sesuai dengan “Vienna Initiative”.

Setelah 20.000 demonstran turun kejalan untuk mempertanyakan kepemimpinan George Papandreou untuk menyelamatkan Yunani maka Perdana menteri George Papandreou menunjuk Menteri Pertahanan Evangelos Venizelos sebagai menteri keuangan baru dan wakil perdana menteri dalam perombakan pada hari Jumat, guna memimpin  penghematan anggaran dinegaranya.

Suatu Pertanyaan besar dimana dengan “Vienna Initiative”dan  pergantian Menteri Keuangan Yunani maka Krisis Kawasan Eropa sudah selesai?

Baca Juga :   Ketidakpastian Vaksinasi di Kawasan Eropa Masih Berlanjut

Drama ini akan berlanjut dengan Moody’s mengatakan sedang mengawasi Italia atas kemungkinan downgrade peringkat hutang, mengingat lemahnya struktural dan kemungkinan naiknya suku bunga, sehinggga mantan Gubernur The Fed Alan Greenspan mengatakan default Yunani dapat membantu mendorong ekonomi AS ke dalam resesi.

Fenomena lainnya Neraca perdagangan Zona Euro membukukan defisit sebesar 4,1 miliar euro di bulan April. Angka defisit lebih besar dari yang diperkirakan para ekonom. Menyusul surplus sebesar 1,6 miliar euro pada bulan Maret sebelumnya, para ekonom memperkirakan saldo neraca perdagangan bulan April akan menunjukkan defisit sebesar 1,9 miliar euro. Setelah disesuaikan, saldo neraca perdagangan Zona Euro menunjukkan defisit sebesar 2,9 miliar euro, membengkak dari defisit sebesar 2,2 miliar di bulan sebelumnya.

Belum lagi ECB sedang menghadapi suksesi pergantian picuk pimpinan Trichet yang akan berahir dibulan November tahun ini. Kebijakan yang terbatas diakhir masa jabatan Trichet inilah yang membuat ECB sulit membantu Yunani yang disiyalir mempunyai Hutang lebih dari 100% GDP negaranya.

Pertumbuhan Amerika Serikat tidak kalah buruk nya dimana International Monetary Fund memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi AS pada hari Jumat dan memperingatkan pihak Washington dan negara yang terbebani hutang di Eropa bahwa mereka sedang “bermain-main dengan api” kecuali jika dapat mengambil langkah cepat untuk memangkas defisit anggaran mereka. IMF, mengatakan ancaman yang lebih besar terhadap pertumbuhan mulai muncul sejak laporan sebelumnya di bulan April, terkait krisis hutang di zona Eropa dan tanda overheating pada pasar perekonomian berkembang.

Baca Juga :   KENAIKAN SUKU BUNGA OBLIGASI KEMBALI TURUN DENGAN KEKHAWATIRAN JEROME POWELL AKAN MACETNYA KREDIT PERUMAHAN

IMF memperkirakan GDP AS akan bertumbuh sebesar 2.5% tahun ini dan 2.7% di tahun 2012, dibandingkan perkiraan 2 bulan lalu sebesar 2.8% dan 2.9%. Mengenai perekonomian global secara keseluruhan, IMF menggunakan nada yang netral, mengatakan perlambatan beberapa bulan terakhir ini akan bersifat “sementara.” IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan global tahun ini menjadi 4.3% dari 4.4%, dan mempertahankan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi Cina yang kuat sebesar 9.6% kendati tanda perlambatan di sana belakangan ini. Kendati demikian, IMF memperingatkan outlook global dapat sekejap turun jika pemerintah AS dan Eropa tidak mulai menunjukkan kepemimpinan dalam mengatasi permasalahan hutang negaranya.

Dengan melihat fenomena diatas maka Yen Jepang dan franc Swiss cenderung mendapatkan manfaat ketika investor ingin selamat, sedangkan pound Inggris dapat memperoleh manfaat bersama dengan aset berisiko seperti saham dan komoditas, walaupun dengan adanya perlambatan pertumbuhan global maka harga Minyak Dunia akan turun.

Minggu ini akan Para pelaku pasar akan menunggu hasil Ecofin , SNB Chairman Hildebrand Speaks, MPC Meeting Minutes, FOMC Statement and FOMC Press Conference, ECB President Trichet Speaks.

About Reza File

To contact the editor responsible for this story : Reza Aswin at PT. ABC Future Indonesia email : rz_aswin@yahoo.com

Check Also

Bank of Japan Keluar Dari Suku Bunga Negatif

Jakarta, 20 Maret 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Bank of Japan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami