Tuesday , 16 April 2024

Skenario Bank Sentral atau Permainan Spekulan

Semua data US yang dirilis sangat jauh dari ekspektasi pasar sehingga US dollar tergelincir kembali terhadap major currency. Sedangkan Krisis hutang Yunani mulai terlihat adanya titik terang setelah petinggi ECB beserta IMF mulai merevisi kesepakatan bantuan untuk negara yang beberapa waktu lalu ingin keluar dari Uni Eropa ini. Akankah mata uang nomor satu didunia ini akan terus melemah ?  Dan mungkinkah pasar terbesar di dunia ini hancur karena kesalahan The fed? Atau ini hanya skenario Spekulan?

Fundamental

Kita coba melihat kebelakang tentang apa yang ada dalam Meeting minutes tanggal 18 Mei 2011 dimana Minutes (catatan) rapat komisi kebijakan moneter (FOMC/Federal Open Market Committee) Federal Reserve memberikan sedikit support bagi dollar. Dalam minutes tersebut terungkap bahwa para anggota pembuat kebijakan Federal Reserve membahas strategi jalan keluar (Exit strategy) dari kebijakan moneter ekstra longgar mereka saat ini, meski tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kapan strategi tersebut akan dijalankan. Sebagian anggota bahkan melihat ancaman naiknya inflasi, mengindikasikan bahwa The Fed mungkin akan mengetatkan kebijakan moneternya lebih awal dari yang semula diperkirakan.

Baca Juga :   Data Inflasi dan Kebijakan The Fed

Sebagaimana diketahui, program kontroversial Quantitative Easing The Fed akan berakhir bulan Juni ini. Kebijakan yang diterjemahkan pasar sebagai kebijakan mencetak dollar tersebut merupakan salah satu alasan utama dibalik melemahnya dollar sepanjang tahun ini.

Dalam Meeting Minutes terlihat jelas bahwa The Fed membicarakan Exit strategy dan QE lanjutan atau QE 3 sama sekali tidak di bicarakan, tetapi setelah data pekerjaan hari Jumat – terdapat pembaruan dugaan di antara investor dari suatu putaran ketiga pelonggaran kuantitatif the Fed semakin santer terdengar.

Pacific Investment Management Co ‘s Bill Gross, manager dana obligasi terbesar di dunia, mengatakan Federal Reserve tidak mungkin untuk melakukan putaran quantitative easing (pelonggaran kuantitatif) ketiga bahkan dengan ekonomi menambah pekerjaan lebih sedikit dari perkiraan. “Kami tidak melihat QE3. Terdapat banyak diskusi dan perbedaan pendapat dalam Fed untuk mengizinkan jenis program,” kata Gross dalam wawancara dari markas Pimco di Newport Beach, California. Mengingat laju pertumbuhan dan inflasi “mereka akan berbicara mengenai suku bunga The Fed yang bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama, yang pada akhirnya membatasi suku bunga.”

Baca Juga :   Angka Inflasi Inggris Masih Tinggi

Pemerintah seperti AS sengaja menjaga tingkat suku bunga yang lebih rendah dari yang seharusnya untuk membantu mengurangi tingkat utang yang sangat besar, mengatur investor untuk sebuah “skunking, atau pocket picking,” kata Gross.

Perlu digaris bawahi bahwa kebijakan The Fed untuk bulan juni ini akan dirilis pada tanggal 22 Juni 2011 dimana tanggal tersebut akan terlihat jelas apakah The Fed akan melanjutkan QE atau tidak. (untuk catatan bahwa The Fed selama QE telah mencetak uang sebanyak $1,4 triliyun dgn laju inflasi yg tidak terlalu signifikan dan data tenaga kerja tidak terlalu baik)

About Reza File

To contact the editor responsible for this story : Reza Aswin at PT. ABC Future Indonesia email : rz_aswin@yahoo.com

Check Also

Data Tenaga Kerja Amerika Serikat

Jakarta, 5 April 2024 By. Reza Aswin Apa yang terjadi di pasar Data sektor tenaga …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami