Jakarta , 02 September 2024 By. Reza Aswin
Apa yang terjadi di pasar
Salah satu tugas bank sentral adalah menciptakan stabilitas harga mulai dari produsen sampai ke konsumen. Demikian juga dengan The Fed yang merupakan bank sentral Amerika Serikat yang sudah 4 tahun terakhir berjuang untuk tidak menurunkan suku bunga, guna menahan laju tingkat inflasi yang meningkat saat pandemic dan setelah Covid-19 berlalu. Pekan lalu Departemen Keuangan AS merilis data PCE Price Index yang merupakan indicator favorit Fed dalam melihat angka inflasi, dimana tidak terdapat perubahan dan sesuai dengan ekspektasi. Walaupun terdapat kenaikan harga jasa sebesar 0,2% tetapi harga barang turun 0,1%. Dalam 1 tahun terakhir harga barang turun kurang dari 0,1%, sementara harga jasa naik 3,7%, harga pangan naik 1,4% dan harga energi naik 1,9%. Dengan melihat data yang ada maka para pelaku pasar memprediksi bahwa Fed sudah mulai memindahkan titik fokusnya dari angka inflasi ke sektor tenaga kerja yang saat ini sedang melemah. Dengan tingkat pengangguran 4,3% dan data NFP 114K, maka pemotongan suku bunga akan diputuskan pada pertemuan tanggal 17-18 September. Besarnya pemangkasan suku bunga, menurut indicator CME Group, masih berkisar 25 bps sebanyak 67% dan 50 bps sebanyak 33%.
Ekspektasi Pasar
Dengan melihat Fenomena yang terjadi saat ini maka diprediksi XAUUSD = Sideways Cenderung Bullish – AUDUSD = Cenderung Bullish – NZDUSD = Cenderung Bullish
Trading Plan :
XAUUSD: BUY
Buy Limit: 2470 – 2503 dengan target 2540 – 2580
Stoploss 2411
Grafik XAUUSD time frame D1
AUDUSD: BUY
Buy Limit: 0.6662 – 0.6746 dengan target 0.6859 – 0.6960
Stoploss 0.6532
Grafik AUDUSD time frame D1
NZDUSD: Buy
Buy Limit: 0.6153 – 0.6221 dengan target 0.6323 – 0.6399
Stoploss 0.6032
Grafik NZDUSD time frame D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan. Trading pada prinsipnya adalah Risk Management dan bukan Profitabilitas semata.